Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan ESDM - Diperkirakan Terdapat 21 Gigawatt (GW) PLTU Kawasan Industri Hendak Dibangun

Penutupan PLTU Perlu Diperluas

Foto : ANTARA/ANGGA BUDHIYANTO

RENCANA PENUTUPAN PLTU - Pengendara sepeda motor melintas di sekitar PLTU Suralaya, Kota Cilegon, Banten, Kamis (15/8). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan berencana akan menutup PLTU Suralaya yang sudah beroperasi selama lebih dari 40 tahun sebagai upaya pemerintah untuk mengatasi polusi udara di wilayah Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

"Itu (reshuffle) langkah bongkar-pasang yang kurang tepat. Apa yang bisa diharapkan dari menteri baru secara struktural dalam waktu kurang dari dua bulan. Pembahasan dengan DPR juga hanya tinggal satu masa sidang lagi. Jadi, ini murni bersifat politis," ujar Mulyanto.

Dia menjelaskan dari sisi perundang-undangan, di ujung masa pemerintahan ini, memiliki banyak pekerjaan rumah tersisa yang harus dituntaskan Menteri ESDM. Beberapa di antaranya adalah RUU EBET (energi baru dan energi terbarukan), PP KEN (Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional), dan RUU Migas (minyak dan gas bumi).

Seusai dilantik, Bahlil menyampaikan arahan Presiden kepadanya untuk secepatnya melakukan pekerjaan yang belum tuntas di Kementerian ESDM. Dirinya tidak secara gamblang menjelaskan terkait masalah transisi energi.

Sementara itu, terkait pengangkatan Rosan P Roeslani sebagai Menteri Investasi, Bhima mendorong mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) itu agar aktif mengundang investor energi terbarukan. Rosan perlu meningkatkan promosi investasi lebih berkualitas, seperti di sektor ekonomi restoratif dan energi terbarukan.

"Dengan peningkatan komitmen investasi yang lebih berkualitas diharapkan penciptaan lapangan kerja di daerah bisa lebih baik," ucap Bhima. III


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top