Pemkot Tangerang Normalisasi Drainase di Lokasi Rawan Banjir
Pemkot Tangerang melakukan pembangunan drainase sebagai upaya mencegah banjir di pemukiman.
Foto: ANTARA/HO-Pemkot TangerangTANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), melakukan normalisasi sejumlah drainase di wilayah yang masuk dalam lokasi rawan banjir saat hujan deras.
Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Taufik Syahzaeni di Tangerang, Sabtu (23/11), mengatakan, lokasi drainase yang dilakukan normalisasi antara lain di Jalan H Mean Paninggilan Utara, Jalan M Yamin Babakan, Jalan Pondok Kacang Parung Serab, Jalan A Yani Sukarasa, Jalan MH Tamrin Cikokol, dan Jalan M Toha Pasar Baru Karawaci.
"Kami menargetkan semua saluran drainase dapat difungsikan secara optimal, sehingga dapat memastikan air hujan bisa mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan genangan khususnya yang berada di sekitar pemukiman," kata dia.
Ia juga menegaskan Pemkot Tangerang terus melakukan pemetaan, pemantauan, sekaligus pemeliharaan infrastruktur drainase sebagai strategi mitigasi bencana selama musim penghujan.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan sistem pengendali banjir dalam menghadapi curah hujan tinggi yang mulai melanda Kota Tangerang.
“Kami selama ini melakukan monitoring, normalisasi, sampai rehabilitasi drainase secara berkala, ini sangat penting dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mengurangi risiko banjir, terutama menyasar kawasan-kawasan yang selama ini tergolong rawan terjadi genangan," katanya.
Selain itu Pemkot Tangerang berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan, mulai dari menjaga kebersihan, pemantauan berkala, sampai kerja bakti sebagai salah satu langkah kolektif mencegah banjir selama musim penghujan.
"Jangan membuang sampah sembarangan dan memastikan saluran air di drainase dapat berjalan dengan baik. Jika ada hambatan bisa disampaikan segera untuk ditangani petugas," katanya.
Kepala Laboratorium Meteorologi STMKG Yosafat Donni Haryanto mengatakan musim hujan di Kota Tangerang terjadi pada Desember 2024 dan puncaknya pada Februari 2025.
Ia menuturkan masuknya Kota Tangerang dalam masa peralihan karena suhu permukaan laut pada November 2024 menghangat dengan indeks -0.67 atau berarti La Nina Lemah.
Ia mengatakan Kota Tangerang termasuk wilayah yang curah hujannya tinggi lebih dari 300mm/bulan pada Desember dengan status awas. "Namun di November ini masih di bawah 300mm/bulan," katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengatakan sebanyak 284 personel telah disiagakan untuk penanganan bencana seiring masuknya musim hujan.
- Baca Juga: Program Makan Gratis Berjalan Maksimal
- Baca Juga: Penambahan perjalanan KRL Jabodetabek
“Kami memastikan seluruh personel dalam kondisi siap. Intinya kita harus kolaborasi dalam mengatasi penanganan bencana di wilayah agar cepat dan tepat," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
Berita Terkini
- Impact Investing, Investasi untuk Turut Selamatkan Bumi
- Soal Banjir di Semarang Harus Diselesaikan, Bukan Saling Menyalahkan
- Proses Pemakzulan di Filipina, Akankah Berjalan Mulus?
- Penn Endodontic Global Symposium 2025 Pertemukan Ahli Endodontik dan Konservasi Gigi
- Liga Inggris Bakal Terapkan Teknologi Offside Semi-Otomatis