PBB Sebut Sebanyak 54 Negara Miskin Sangat Membutuhkan Keringanan Utang
Protes menuntut penghapusan utang negara-negara berkembang dan miskin di Filipina, baru-baru ini.
"Negara-negara yang paling berisiko adalah Sri Lanka, Pakistan, Tunisia, Chad, dan Zambia," imbuhnya.
Gray Molina mengatakan kreditur swasta sejauh ini menjadi kendala terbesar untuk bergerak maju dalam pembicaraan restrukturisasi utang. Namun, dia juga mengatakan kondisi pasar saat ini dapat membuka jalan bagi kesepakatan utang.
"Ketika obligasi pasar negara berkembang diperdagangkan dengan harga yang lebih murah, kreditur swasta akan menjadi lebih terbuka untuk negosiasi," ujar Gray Molina.
Namun ia mengakui, tidak banyak kreditur yang mau melakukan hal ini, hingga benar-benar mencapai kesepakatan keringanan utang yang sangat dibutuhkan.
Karena itu, pimpinan UNDP, Achim Steiner, berpendapata, saat ini sangat diperlukan adalah jaminan keuangan dari pemerintah kreditur utama, untuk dapat mencapai kesepakatan restrukturisasi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya