Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Dampak Krisis

PBB Sebut Sebanyak 54 Negara Miskin Sangat Membutuhkan Keringanan Utang

Foto : ISTIMEWA

Protes menuntut penghapusan utang negara-negara berkembang dan miskin di Filipina, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Laporan PBB, pada Selasa (11/10), menyebutkan krisis global yang berlarut-larut menyebabkan 54 negara kini sangat membutuhkan bantuan pengurangan utang. Pengurangan utang dinilai penting karena ke-54 negara tersebut adalah tempat bermukim bagi lebih dari separuh penduduk termiskin di dunia.

Dilansir oleh Deutsche Welle, program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dalam sebuah laporan terbaru memperingatkan puluhan negara berkembang dapat dengan cepat tergelincir ke dalam krisis utang yang semakin dalam dan membawa risiko yang "sangat mengerikan" jika terlambat ditindaklanjuti.

UNDP menyebutkan tanpa adanya bantuan segera, negara-negara tersebut akan mengalami peningkatan angka kemiskinan, dan "investasi yang sangat dibutuhkan dalam kerangka adaptasi dan mitigasi iklim tidak akan terjadi. "Ini tentu saja sangat mengkhawatirkan karena negara-negara yang terkena dampak termasuk paling rentan perubahan iklim," katanya.

Laporan badan tersebut diterbitkan menjelang pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan pertemuan para menteri keuangan negara G20, di Washington, Amerika Serikat.

"Meski telah diperingatkan berulang kali tentang masalah ini, sejauh ini hanya sedikit yang berubah, dan risikonya telah meningkat," ujar Kepala UNDP, Achim Steiner, kepada wartawan di Jenewa, Swiss.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top