![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
PBB: Gelombang Panas dan Kebakaran Hutan Perburuk Polusi
Ketua WMO, Petteri Taalas
Foto: AFP/Fabrice COFFRINIJENEWA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (7/9) memperingatkan bahwa gelombang panas yang makin sering dan intens serta kebakaran hutan yang didorong oleh perubahan iklim, diperkirakan akan memperburuk kualitas udara, membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem.
Laporan terbaru dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB menyebutkan, interaksi antara polusi dan perubahan iklim akan berdampak pada ratusan juta orang selama abad mendatang dan mendesak tindakan untuk mengendalikan bahaya tersebut.
Menurut buletin tahunan WMO,Air Quality and Climate, dampak kebakaran dahsyat hutan di Siberia dan Amerika utara pada 2021 ternyata menghasilkan peningkatan bahaya kesehatan yang meluas. Selain itu laporan tersebut menunjukkan bahwa kualitas udara dan iklim saling berhubungan, karena bahan kimia yang memperburuk kualitas udara biasanya dikeluarkan bersama dengan gas rumah kaca.
"Saat dunia memanas, kebakaran hutan dan polusi udara terkait diperkirakan akan meningkat bahkan di bawah skenario emisi rendah," kata ketua WMO, Petteri Taalas. "Selain dampak kesehatan manusia, ini juga akan mempengaruhi ekosistem karena polutan udara mengendap dari atmosfer ke permukaan Bumi," imbuh dia. SB/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 2 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 3 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
- 4 Australia Tuduh Jet Tempur Tiongkok Lakukan Tindakan Tak Aman
- 5 Untuk Tingkatkan Literasi, Perpusnas Optimalkan Anggaran Rp441 Miliar