Paus Menunjukkan Perhatian pada Kisah-kisah Terkenal lewat Buku
Paus Fransiskus memberkati umat dari jendela istana apostolik yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus saat doa Angelus, Minggu (4/8) di Vatikan.
VATIKAN - Sisi kutu buku Paus Fransiskus muncul pada Minggu (4/8), setelah Vatikan menerbitkan surat di mana Paus mendorong para pastor muda untuk membaca, sambil mengungkapkan bahwa ia sendiri menyukai kisah-kisah besar.
"Bagaimana kita dapat menyentuh hati para pria dan wanita jika kita mengabaikan, mengesampingkan atau gagal menghargai 'kisah-kisah' yang mereka gunakan untuk mengekspresikan dan mengungkap drama pengalaman hidup mereka dalam novel dan puisi," tanya Paus dalam suratnya tertanggal 17 Juli kepada para calon pastor, yang diterbitkan oleh Vatikan dalam delapan bahasa.
Dikutip dari The Straits Times, lewat teks yang panjang yang dibumbui dengan rujukan kepada para sastrawan hebat, seperti CS Lewis, Marcel Proust, TS Eliot dan sesama warga Argentina Jorge Luis Borges itu, Paus berpendapat membaca adalah bagian dari jalan seseorang menuju kedewasaan pribadi dan karena itu penting bukan hanya bagi mereka yang akan menjadi pendeta, tetapi juga bagi seluruh umat Kristiani secara umum.
Menyadari bahwa Santo Paulus adalah seorang pembaca, Fransiskus mendukung penggunaan waktu untuk membaca, dengan menyatakan buku yang bagus dapat (menjauhkan) kita dari pilihan-pilihan lain yang kurang menyehatkan dan membuka pikiran-pikiran yang terjebak oleh beberapa pikiran obsesif.
"Pada saat-saat lelah, marah, kecewa atau gagal, ketika doa itu sendiri tidak membantu kita menemukan ketenangan batin, buku yang bagus dapat membantu kita mengatasi badai hingga kita menemukan kedamaian batin," tulis Jesuit Argentina berusia 87 tahun itu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya