Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 20 Des 2024, 15:25 WIB

Ada Apa Tiba-tiba Putin Perintahkan untuk Bongkar Operasi Intelijen Asing di Russia

Arsip - Presiden Russia Vladimir Putin (keri) pada Kamis (20/10/2022) menginspeksi pelatihan personel rekrutan baru, yang akan berpartisipasi dalam operasi militer khusus di Ukraina.

Foto: ANTARA/XINHUA

Moskow - Presiden Russia Vladimir Putin pada Jumat menegaskan bahwa badan keamanan Russia harus mencegah kegiatan intelijen asing, mengidentifikasi mata-mata dan pengkhianat, serta secara aktif memerangi pelaku sabotase dan serangan teroris di negara tersebut.

“Pekerjaan badan intelijen asing harus segera dihentikan, mereka yang melakukan sabotase dan aksi teroris harus dilawan secara aktif, dan mata-mata serta pengkhianat harus diidentifikasi,” kata Putin dalam pesan video pada Hari Keamanan Negara Russia.

Kewajiban khusus dalam hal ini ditujukan pada bagian penjaga perbatasan Dinas Keamanan Federal Russia (FSB), kata sang presiden.

“Tugas Anda adalah terus mengembangkan kemampuan teknis dan mobilitas penjaga perbatasan dan melengkapi mereka dengan personel terlatih. Serta, tentu saja, meningkatkan kerja sama dengan unit militer dan unit badan keamanan lainnya,” kata Putin.

Pemimpin Russia tersebut juga mencatat efektivitas aktivitas dinas keamanan di wilayah operasi militer khusus Russia di Ukraina dan di belakang garis musuh, yang memungkinkan Russia untuk dapat mencapai tujuan operasi tersebut.

Sebelumnya, Letjen Igor Kirilov, kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia dan Biologi angkatan bersenjata Russia, dan ajudannya tewas dalam ledakan bom di Moskow pada Selasa (17/12) pagi.

FSB pada Rabu (18/12) mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang warga Uzbekistan berusia 29 tahun karena dicurigai menaruh serta meledakkan bom dari jarak jauh.

Tersangka mengatakan kepada penyelidik Russia bahwa Ukraina menjanjikan kepadanya hadiah sebesar 100.000 dolar AS (sekitar Rp1,6 miliar) serta mengiming-imingi dirinya dengan akses untuk mendapat kewarganegaraan di Uni Eropa.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.