Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Para Ilmuwan Berhasil Memanfaatkan Pancaran Energi Matahari dari Luar Angkasa

Foto : istimewa

Para ilmuwan Caltech sedang bereksperimen dengan sistem tenaga surya berbasis ruang angkasa yang dapat menyerap sinar matahari dan memancarkan energinya kembali ke Bumi secara nirkabel.

A   A   A   Pengaturan Font

Konstruksi ini tidak memerlukan astronot yang sangat terlatih dan bekerja dalam pakaian; komponen-komponen pabrik yang disimpan untuk diluncurkan dapat menyebar dengan sendirinya di luar angkasa.

Pada 2020, Laboratorium Penelitian Angkatan Laut Amerika Serikat menggunakan pesawat luar angkasa X-37B milik militer untuk meluncurkan perangkat yang mengubah energi matahari langsung menjadi gelombang mikro, sebuah landasan untuk pembangkit listrik yang mengorbit di masa depan. Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/European Space Agency/European Space Agency/European Space Agency/European Space Agency/Badan Antariksa Eropa) mempunyai program tata surya luar angkasanya sendiri, meskipun masih memerlukan waktu bertahun-tahun untuk melakukan eksperimen orbital, seperti halnya Tiongkok, Jepang, dan Inggris.

Nikolai Joseph, seorang analis di Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional, mengatakan pada 2022 badan antariksa AS akan melihat kembali kelayakan ide tersebut, tetapi sejauh ini, organisasi tersebut tampaknya tidak terlibat secara aktif dalam perlombaan tersebut.

Namun, menciptakan jaringan pembangkit listrik tenaga surya yang mengorbit masih merupakan tugas yang berat, tidak hanya untuk merancang pembangkit listrik tersebut, tetapi juga untuk membuktikan bahwa pembangkit listrik tersebut masuk akal secara ekonomi. Kendala yang menghambat penggunaan tenaga surya berbasis ruang angkasa di masa lalu tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga finansial.

"Tidak ada yang menunjukkan tantangan apa pun tidak dapat diselesaikan. Tidak ada penghenti pertunjukan. Tentu saja ada tantangan yang sangat besar. Tapi kita harus memulainya suatu saat nanti. Kita tidak akan kehilangan satu dekade pun," kata Sanjay Vijendran, pemimpin inisiatif Solaris di Badan Antariksa Eropa atauEuropean Space Agency (ESA).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top