Para Ilmuwan Berhasil Memanfaatkan Pancaran Energi Matahari dari Luar Angkasa
Para ilmuwan Caltech sedang bereksperimen dengan sistem tenaga surya berbasis ruang angkasa yang dapat menyerap sinar matahari dan memancarkan energinya kembali ke Bumi secara nirkabel.
WASHINGTON - Para ilmuwan dilaporkan berhasil menyerap pancaran energi matahari dari luar angkasa. Bahkan menurut standar perlombaan antariksa, gagasan tersebut tampak berani, mungkin sedikit gila.
Pada 1968, sebelum manusia pertama menginjakkan kaki di bulan, seorang insinyur yang mengerjakan salah satu eksperimen misi Apollo mengusulkan cara baru untuk memberi daya pada dunia.
"Pembangkit listrik tenaga surya raksasa yang mengorbit dapat menyerap sinar matahari secara konstan di luar angkasa, tanpa terhalang oleh awan, malam atau musim, dan memancarkannya kembali ke Bumi," tulis Peter Glaser dalam jurnal Science.
Hanya tenaga surya berbasis ruang angkasa dan mungkin fusi nuklir yang mempunyai potensi untuk suatu hari nanti menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama peradaban, dan fusi masih sangat jauh sehingga Glaser menganggapnya sebagai "impian para fisikawan".
Dikutip dari The Straits Times, pada Mei ini, para peneliti di Pasadena, California, menerima energi dari eksperimen yang melewati ketinggian tinggi. Dirancang di California Institute of Technology dan diluncurkan dengan roket SpaceX pada Januari, eksperimen tersebut telah mentransfer daya secara nirkabel, menggeser arah pancaran sinar tanpa bagian yang bergerak, dan kemudian mengarahkannya ke Bumi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya