Jum'at, 22 Nov 2024, 17:30 WIB

Para Ahli Kardiologi Perkenalkan Prosedur Inovatif Intervensi Jantung dan Pembuluh Darah

Kegiatan Indonesian Society of Interventional Cardiology Annual Meeting 2024 (ISICAM)

Foto: Dok. Istimewa

JAKARTA Untuk ke-16 kalinya, Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) atau Indonesian Society of Interventional Cardiology (ISIC) menggelar Indonesian Society of Interventional Cardiology Annual Meeting 2024 (ISICAM). Kali ini, para ahli intervensi jantung akan mendiskusikan pengetahuan terkini dan prosedur inovatif intervensi jantung dan pembuluh darah terbaru.

Ketua Perhimpunan Kardiologi Intervensi Indonesia (PIKI) dr A Fauzi Yahya menjelaskan kompleksitas penyakit jantung membutuhkan terapi farmakologi dan metodeinovatif intervensi jantung dan pembuluh darah sesuai yang lebih tepat. Presisi terapeutik akan dapat mengatasi penyakit secara aman, efektif dan efisien.

"Pendidikan dan pelatihan tetap menjadi misi inti PIKI. Didirikan pada 20 Juni 1998, PIKI yang merupakan kelompok kerja dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, terus mempromosikan kemajuan mutakhir dalam teknologi, ilmu dan praktik, sehingga berada di garis depan pengembangan layanan kardiologi intervensi di seluruh Indonesia," kata dr Fauzi di Jakarta, Jumat (22/11).

Ia menambahkan PIKI adalah organisasi profesional yang berdedikasi memajukan praktik kardiologi intervensi di Indonesia. Hal itu ditempuh dengan membina pengembangan keilmuan, kolaborasi, dan inovasi di bidang intervensi jantung.

Sedangkan Ketua penyelenggara ISICAM tahun ini dr Emanoel Oepangat kegiatan ini akan dihadiri lebih hampir 2000 orang, terdiri dari ahli jantung intervensi, ahli jantung umum, para fellow dan peserta pendidikan ahli jantung, serta para dokter umum, perawat dan teknisi kardiovaskular.

"ISICAM 2024 menampilkan 59 para ahli intervensi jantung dari Amerika, Eropa, Jepang, Australia, Timur Tengah,  China, Korea dan ASEAN bersama dengan ratusan para fakulti nasional akan berkolaborasi pengetahuan dan ketrampilkan serta berbagi pengalaman, dalam mengembangkan pendekatan baru yang efektif mengatasi berbagai jenispenyakit jantung dan pembuluh darah," katanya.

Dan Dr. Bambang Budiono, Ketua Saintifik ISICAM 2024 mengatakan bahwa tema acara “Excellence - Appropriate - Comprehensive” mengerangkai presentasi dan diskusi para ahli untuk memberikan terapi yang tepat, komprehensif, dan mempertimbangkan seluruh aspek klinis pasien.

"Pada tahun ini juga akan disajikan perkembangan teknologi kontemporer dalam menunjang pelayanan intervensi jantung.Pada tahun ini ISICAM ke-16 juga bekerja sama dengan EURO PCR menyelenggarakan acara PCR Fellow Course,” katanya.

Hal ini menjadi kesempatan baik para dokter kardiologi intervensi muda untuk berpengalaman langsung menikmati pola pembelajaran fellow course terstandardi Eropa, dalam mengembangkan ilmu dan keahliannya.

Pertemuan kardiologi intervensi terbesar di Indonesia menampilkan 18 demonstrasi tindakan intervensi penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah, kelainan struktur jantung, abnormalitas penyakit jantung bawaan hingga gangguan katup jantung.

Berbagai pusat pusat jantung terkemuka dunia berperan dalam ajang demonstrasi langsung ini. Sejumlah rumah sakit di Indonesia yang menampilkan kemajuan tindakan intervensi jantung adalah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, RSUD dr Soetomo Surabaya, RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, RS dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, RS Primaya Tangerang, RS Jantung Bina Waluya Jakarta.

Penyelenggaraan ISICAM 2024 adalah salah satu bentuk komitmen PIKI dalam mendukung program transformasi kesehatan yang diusung Kementerian Kesehatan Indonesiadalam pemerataan kualitas pelayanan intervensi kardiologi.

Sejak awal berdiri, PIKI sangat peduli terhadap kebutuhan akan peningkatan dan pemerataan tenaga profesional kardiologi intervensi yang berkualifikasi di Indonesia. Selama 15 tahun terakhir, PIKI telah menginisiasi dan mendukung program pelatihan fellowship kardiologi intervensi di berbagai rumah sakit besar di Indonesia serta menjalin kolaborasi dengan pusat-pusat jantung dunia baik di kawasan regional, Asia maupun Eropa.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Mohammad Zaki Alatas

Tag Terkait:

Bagikan: