Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pakar Rekomendasikan Tiga Strategi Atasi Polusi Udara di Indonesia

Foto : Istimewa

[Ki-Ka] Tanushree Ganguly, Director Air Quality Life Index (AQLI) di Energy Policy Institute, University of Chicago, Dr. M. Rami Alfarra, Principal Scientist and Air Quality Lead at Qatar Environment and Energy Research Institute (QEERI) at Hamad Bin Khalifa University, Ellen C. Schmitt, US Embassy fellow on air quality policy, bersama dengan Batari Saraswati, Director at Systemiq, dalam diskusi panel bertajuk "Aksi Kolektif untuk Mengatasi Polusi Udara" pada Indonesia International Sustainability Forum 2024 (6/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Diketahui, selain berdampak pada kesehatan, polusi udara juga telah menjadi ancaman serius terhadap kualitas hidup dan ekonomi di Indonesia. Studi oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), The International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA), dan Kementerian Kesehatan memperkirakan jika tidak ada tindakan lebih lanjut untuk mengatasi polusi udara, biaya kesehatan yang ditimbulkan bisa mencapai sekitar 1,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, atau sekitar USD 27 miliar per tahun pada tahun 2030.

Sebagai langkah konkret, Systemiq akan meluncurkan white paper bersama Kemenkomarves dan didukung oleh ClimateWorks Foundation, akhir tahun ini berjudul 'Better Air, Better Indonesia: The Economic And Political Case For Urgent And Coordinated Action For Indonesia's Clean Air', yang diharapkan dapat menjadi panduan oleh pemerintahan yang baru dalam menetapkan kebijakan pengendalian polusi udara.

Dalam kesempatan yang sama, Bicara Udara memperkuat pandangan ini dengan menekankan pentingnya integrasi data dan inventarisasi sumber emisi. Saat ini, inventarisasi sumber emisi baru dilakukan di Jakarta, padahal polusi udara bersifat lintas batas dan mempengaruhi kawasan aglomerasi Jakarta yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur). Kondisi ini mendorong perlunya proyek percontohan untuk inventarisasi sumber emisi di kawasan tersebut.

Sementara itu diskusi dalam sesi kedua bertajuk "From Theory to Collective Action" yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan dan pemerintah menekankan pentingnya bagi pemerintahan yang baru untuk memprioritaskan strategi pertumbuhan hijau (green growth strategy) dengan berfokus pada percepatan transformasi kendaraan listrik serta bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Dalam diskusi ini, juga diluncurkan Jakarta Initiative for Sustainable and Intelligent Urban Mobility (JI4SIUM), yang diprakarsai oleh Intelligent Transport System (ITS) Indonesia, Kadin Indonesia, dan 5P Global Movement, serta didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Kementerian Perhubungan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top