Obat Khusus HMPV Belum Ada, Masyarakat Diimbau Tak Panik
Foto: Tangkapan Layar M. Ma'rufJAKARTA - Obat khusus untuk virus Human Metapneumovirus (HMPV) sampai saat ini belum ada. Meskipun demikian, masyarakat diharapkan agar tidak panik karena pencegahan HMPV cukup mudah dengan tetap menjaga imunitas tubuh.
“Contohnya dengan tidur yang cukup, menjaga nutrisi seimbang, berolahraga, dan menghindari stres,” ujar Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik, Agung Dwi Wahyu Widodo dalam Siaran Dokter Unair TV, yang diakses Senin (13/1).
Dia menjelaskan, HMPV tidak seberbahaya Covid-19 karena memiliki reseptor yang lebih sedikit.
Menurutnya, pasien yang mengalami gejala ringan bisa menggunakan obat-obatan flu serta suplemen yang tersedia di apotek atau mengunjungi poli paru.
“Secara definitif, obat untuk HMPV tidak ada. Namun, gejalanya dapat diredakan dengan antivirus atau pengobatan simptomatik,” jelasnya.
Agung menerangkan, HMPV merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran pada pernapasan. Menurutnya, HMPV merupakan virus lama yang berasal dari flu burung dan sudah terdeteksi di Rotterdam pada 2001 serta evolusinya sudah bermula sejak lima puluh tahun yang lalu.
Dia melanjutkan, HMPV juga sama dengan virus-virus yang bergejala flu lainnya. HMPV, kata dia, kerap muncul ketika musim pancaroba pada negara tropis atau musim dingin pada negara-negara subtropis.
“Musim-musim tersebut merupakan stressor besar bagi suhu tubuh sehingga menurunkan imun yang meningkatkan risiko infeksi,” tuturnya.
Gejala Berat
Sementara itu, Dokter Spesialis Paru, Prastuti Asta Wulaningrum, menyarankan agar penderita dengan gejala berat harus mengunjungi IGD. Hal tersebut jika penderita mengalami demam 38 derajat celcius, frekuensi pernapasan lebih dari 2 kali per menit, atau muncul perubahan warna dahak.
“Terlebih lagi penderita dengan penyakit bawaan seperti hipertensi, asma, dan diabetes mellitus,” katanya.
Dia menyebut, HMPV meliputi flu berkelanjutan selama 2 hingga 3 minggu dan infeksinya berat menyerupai pneumonia. Menurutnya, HMPV mesti diwaspadai terutama bagi para kelompok rentan. “Virus ini rentan menyerang anak kecil, lansia, dan perokok sebab imunnya tergolong lemah,” ucapnya.
Prastuti menuturkan, terdapat beberapa cara HMPV dapat menyebar. Di antaranya melalui droplet, kontak dengan penderita, dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus. “Maka dari itu, gunakan masker untuk melindungi diri dan jaga jarak,” terangnya. ruf/S-2
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 3 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 4 Industri Kosmetik Nasional Sedang 'Glowing', tapi Masyarakat Perlu Waspada
- 5 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
Berita Terkini
- Ekonomi Nasional Diproyeksikan Tumbuh 5,2 Persen pada 2025
- Desersi, Seorang Bintara Polda Sulsel Dipecat dengan Tidak Hormat
- Penyaluran SPHP 2024 Jangkau 366 Pasar dan 272 Ritel
- Produksi GKP pada kuartal I-2025 Diprediksi Capai 18 Juta Ton
- Berikut Asupan Gizi yang Dibutuhkan untuk Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Musim Hujan