Jumat, 21 Feb 2025, 20:00 WIB

Miris! Gara-gara Masyarakat Kurangi Pengeluaran, Toko Buku di Tokyo yang Berusia Seabad Tutup

Foto: NHK

TOKYO - Sebuah toko buku di Tokyo menutup bisnisnya untuk terakhir kalinya pada Kamis (20/2) setelah 102 tahun beroperasi.

Toko ini menyusul banyak toko lain yang tutup di penjuru Jepang karena masyarakat mengurangi pengeluaran untuk buku, majalah, dan terbitan lainnya.

Toko buku Fujiya dibuka di Distrik Setagaya pada tahun 1923 dan pindah ke Jiyugaoka di Distrik Meguro enam tahun kemudian.

Toko itu hancur akibat serangan udara selama Perang Dunia Kedua, tetapi dibuka kembali segera setelah perang berakhir.

Naomi Kadosaka, 74 tahun, adalah pemilik toko buku generasi ketiga. Ia meneruskan usaha tersebut dari ibunya. Selama masa kejayaannya, toko buku ini menjual buku anak-anak hingga novel-novel lama dan populer di kalangan warga setempat.

“Kadosaka mengatakan ia ingin tetap membuka tokonya, tetapi usahanya tidak kunjung membaik,” lapor kantor berita NHK, Jumat (21/2).

Ia mengatakan, buku kertas sangat efektif dalam merangsang imajinasi dengan cara yang berbeda dari apa yang Anda lihat di televisi atau di komputer pribadi. Masyarakat perlu menyadari bahwa tanpa pelanggan, toko buku setempat akan terus menghilang.

Seorang pelanggan setia mampir untuk membeli buku masak yang katanya akan menjadi kenangan abadi dari toko tersebut.

"Saat saya masih muda, saya datang untuk membeli buku referensi guna mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk sekolah dan mencari pekerjaan. Keluarga saya telah menggunakan toko ini selama empat generasi, termasuk putra saya," ungkap pelanggan setia itu.

Organisasi Penerbitan Jepang bagi Pembangunan Infrastruktur Informasi mengatakan makin banyak toko buku yang tutup. Datanya menunjukkan sekitar 4.200 toko tutup dalam 10 tahun terakhir, sehingga tersisa 10.430 toko yang masih beroperasi hingga Desember tahun lalu. NHK/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Berbagai Sumber, Ilham Sudrajat

Tag Terkait:

Bagikan: