Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 21 Feb 2025, 08:28 WIB

Menlu AS Tak Hadir di KTT G20 Johannesburg, Presiden Afsel: Bukan Bencana Besar

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa memberikan pidato pada konferensi pers selama Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Johannesburg pada 20 Februari 2025.

Foto: AFP

JOHANNESBURG - Keputusan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio tidak menghadiri pertemuan menteri luar negeri G20 di Afrika Selatan pada Kamis (20/2) bukanlah "tabrakan kereta api" atau boikot, kata Presiden Cyril Ramaphosa.

Rubio mengumumkan awal bulan ini, ia tidak akan menghadiri pembicaraan antara para diplomat tinggi dari G20, ekonomi terbesar di dunia, karena agenda "anti-Amerika" dari pemerintah tuan rumah.

"Apa yang terjadi sekarang dengan ketidakhadiran menteri luar negeri, pada akhirnya, bukanlah sebuah tabrakan kereta api," kata Ramaphosa kepada wartawan setelah ia membuka pertemuan dua hari yang dihadiri oleh para menteri luar negeri dari sejumlah negara termasuk Russia, Tiongkok, dan India.

Amerika Serikat diwakili oleh wakil kepala misi di kedutaan besar Amerika Serikat di Pretoria. 

“Jadi ini bukan boikot,” kata Ramaphosa.

Afrika Selatan, tuan rumah presiden bergilir G20 tahun ini, menjadi sasaran Amerika Serikat karena memimpin kasus di Mahkamah Internasional yang menuduh Israel melakukan tindakan "genosida" dalam serangannya ke Gaza, yang dibantah Israel.

Awal bulan ini, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menghentikan dukungan keuangan ke negara tersebut, mengutuk reformasi tanah yang bertujuan untuk memperbaiki ketidaksetaraan yang terjadi selama era apartheid.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengumumkan pada hari Kamis, ia juga tidak akan menghadiri pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Cape Town minggu depan.

"Ketidakhadiran beberapa pemimpin bukanlah akhir dari dunia," kata Ramaphosa. Ia yakin proses diplomatik akan mampu "menyelesaikan masalah yang mungkin muncul dalam hubungan kita".

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.