Militer: “Kekuatan Asing” Berusaha Memetakan Filipina
Juru bicara Angkatan Laut Filipina, Laksamana Muda Roy Vincent Trinidad
Foto: IstimewaMANILA – Militer Filipina mengatakan bahwa ada kekuatan asing yang mungkin mencoba memetakan kekuatan negaranya, menyusul penangkapan seorang tersangka mata-mata Tiongkok pekan lalu dan penemuan beberapa drone di perairannya.
Angkatan Bersenjata Filipina menyatakan bahwa mereka telah mengamati sebuah pola dalam perkembangan terkini ini, bersamaan dengan laporan ditahannya warga negara asing yang menggunakan identitas dan akta kelahiran palsu, kata Laksamana Muda Roy Vincent Trinidad, juru bicara angkatan laut, dalam sebuah taklimat pada Selasa (21/1).
“Kini tampaknya ada gerakan yang disengaja dan terencana untuk memetakan negara oleh kekuatan asing,” kata Trinidad.
Meski ia menolak memberikan rincian sembari menunggu penyelidikan, ia menunjukkan bahwa warga negara asing yang baru-baru ini ditangkap tersebut adalah warga negara Tiongkok.
Saat ini Manila sedang meningkatkan kekhawatirannya atas dugaan kegiatan mata-mata setelah ketegangan dengan Beijing di Laut Tiongkok Selatan (LTS) terus berlanjut.
Kehadiran kapal penjaga pantai besar Tiongkok, yang dikenal dengan sebutan “The Monster”, di dekat pantai Filipina baru-baru ini muncul sebagai sumber ketegangan baru dalam sengketa maritim antara kedua negara.
Sementara tersangka mata-mata Tiongkok yang berhasil ditangkap diketahui telah melakukan perjalanan melintasi pulau utama Luzon selama lebih dari sebulan sejak Desember dan mensurvei berbagai wilayah, termasuk instalasi militer, pelabuhan, serta jaringan komunikasi dan listrik, kata Kolonel Francel Padilla, juru bicara Angkatan Bersenjata, dalam pengarahan yang sama.
Laksamana Muda Trinidad berkata: “Setiap kekuatan asing yang ingin mengambil keuntungan dari suatu negara akan membutuhkan informasi baik itu informasi politik, ekonomi, dan militer.”
Kedutaan Besar Tiongkok di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai penangkapan mata-mata Tiongkok dan penyitaan drone.
UU Anti-spionase
Pencidukan pejabat lokal dengan latar belakang yang meragukan juga dapat dikaitkan dengan insiden ini, kata Laksamana Muda Trinidad, yang tampaknya merujuk pada kasus mantan Wali Kota bernama Alice Guo yang tengah diadili.
Politisi tersebut menegaskan bahwa dia adalah warga negara Filipina, dan membantah tuduhan pencucian uang dan perdagangan manusia melalui kasino daring yang berpusat di Tiongkok.
Para pembuat undang-undang Filipina kini harus memprioritaskan amandemen terhadap undang-undang anti-spionase negara untuk mengatasi ancaman keamanan yang terus berkembang, kata Penasihat Keamanan Nasional, Eduardo Ano, dalam pernyataan terpisah.
“Penangkapan tersangka mata-mata Tiongkok dan komplotannya merupakan pengingat nyata akan ancaman terus-menerus yang ditimbulkan oleh campur tangan asing,” imbuh dia. ST/Bloomberg/I-1
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan