Laporan: Keterampilan Kreatif Jadi Syarat untuk Lamar Pekerjaan
Pekerja kantoran berjalan di sepanjang Stasiun MRT Raffles Place.
Foto: IstimewaSINGAPURA - Laporan oleh SkillsFuture Singapore (SSG) menyebutkan, keterampilan kreatif menjadi persyaratan untuk pekerjaan yang secara tradisional bukan bagian dari sektor kreatif.
Dikutip dari Channel News Asia, edisi terbaru laporan keterampilan tahunan menemukan tujuh dari 10 peran pekerjaan non-kreatif memerlukan keterampilan kreatif.
"Misalnya, pengembang perangkat lunak perlu memahami desain untuk membuat aplikasi yang mudah digunakan. Manajer restoran juga perlu memiliki keterampilan dalam membangun merek dan menarik pelanggan, selain mengelola restoran," kata SSG dalam siaran pers pada Rabu (22/1).
Menurut laporan tersebut, 40 keterampilan kreatif menjadi lebih mudah dipindahtangankan sejak 2019, yang menunjukkan semakin banyak peran pekerjaan yang semakin membutuhkan keterampilan kreatif.
SSG dalam siaran persnya menyebutkan ada sekitar 150.000 profesional kreatif di Singapura dan sepertiganya bekerja di perusahaan-perusahaan di industri kreatif.
Menurut laporan SSG, industri-industri tersebut meliputi seni pertunjukan, desain produk, media, arsitektur, serta branding, periklanan, dan pemasaran. Dua pertiga lainnya mengambil peran kreatif di perusahaan lain.
Keterampilan bisnis, manajemen keuangan, dan manajemen sumber daya manusia juga tetap diminati untuk pekerjaan di industri kreatif, dan permintaan akan keterampilan yang terkait dengan keunggulan operasional juga meningkat, catat SSG.
Laporan tersebut mengeksplorasi pertanyaan utama – dampak kecerdasan buatan pada industri kreatif, kata Menteri Negara Pendidikan Gan Siow Huang saat peluncuran laporan.
“Meskipun perangkat GenAI dapat mendukung karya kreatif, penting juga untuk memberikan panduan penggunaan perangkat ini secara etis,” tambahnya.
Untuk laporan tersebut, 87 profesional kreatif disurvei mengenai sikap mereka terhadap kecerdasan buatan generatif. Sekitar 85 persen mengatakan alat tersebut berdampak pada pekerjaan mereka, sementara 34,5 persen merasa negatif tentang kemajuan AI generatif.
Lebih dari 50 persen dari mereka yang disurvei telah menggunakan beberapa bentuk alat AI generatif dalam pekerjaan mereka, kata laporan itu.
“Para profesional kreatif menekankan pentingnya penerapan kreativitas manusia dan kemampuan AI dengan cara yang saling memperkuat,” kata SSG dalam siaran pers tersebut.
“Mereka menyampaikan kekhawatiran atas isu etika, kekayaan intelektual, dan kualitas output yang terkait dengan penggunaan AI generatif, yang menunjukkan mungkin ada peran pekerjaan, tugas, atau keterampilan baru yang didedikasikan untuk mengatasi masalah ini.”
Untuk laporan terbarunya, SSG mempelajari data lebih dari 5.000 aplikasi dan alat digital antara tahun 2019 hingga 2023 untuk memahami bagaimana data tersebut digunakan di berbagai peran pekerjaan.
Aplikasi dan alat “banyak digunakan” di berbagai peran pekerjaan saat ini, dan daftar dalam laporan tersebut memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang apa yang dibutuhkan pekerja untuk suatu pekerjaan, kata SSG.
Persyaratan keterampilan untuk aplikasi dan peralatan paling sering ditemukan dalam lowongan pekerjaan untuk peran TI, teknik, dan operasi, kata laporan itu.
Sebanyak 20 aplikasi dan alat teratas pada tahun 2023 terutama terdiri dari alat produktivitas, bahasa pemrograman, serta perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola data, proses, dan proyek, kata SSG dalam siaran pers.
"Dengan perhatian industri yang signifikan pada aplikasi AI, SSG juga mempelajari subset aplikasi dan alat terkait, seperti Java, Python, dan Google Analytics," katanya.
Persyaratan keterampilan untuk aplikasi dan peralatan terkait AI paling sering ditemukan pada lowongan pekerjaan untuk posisi di bidang TI, teknik, dan penelitian, menurut laporan tersebut.
Dari tahun 2019 hingga 2023, empat aplikasi dan alat dalam kategori ini yang paling banyak permintaannya adalah Microsoft Customer relationship management (CRM), AWS Cloud9, Microsoft Azure, dan ServiceNow, kata SSG.
“Peningkatan penggunaan aplikasi dan alat terkait AI ini menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan layanan cloud untuk meningkatkan proses bisnis,” demikian bunyi siaran pers tersebut.
Gan juga mengumumkan peluncuran portal daring baru untuk meningkatkan akses ke data dan wawasan tentang pekerjaan dan keterampilan, yang dapat ditemukan di sini. Sebagian besar data yang ditampilkan di dasbor berasal dari lowongan pekerjaan yang tersedia daring, serta data pemerintah tentang pasar kerja.
Ada enam dasbor yang tersedia di portal, termasuk dasbor keterampilan dan mobilitas pekerjaan, yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana berbagai faktor dapat dipertimbangkan saat mengeksplorasi peluang transisi karier.
SSG meneliti lima faktor yang membuat transisi karier menjadi layak berdasarkan 342 peran pekerjaan yang menunjukkan pertumbuhan permintaan yang kuat. Kelima faktor tersebut adalah tingkat upah, tingkat permintaan, seberapa besar permintaan telah tumbuh, seberapa mirip keterampilannya, dan transisi historis.
Dasbor persyaratan pekerjaan memungkinkan pengguna menjelajahi keterampilan utama, serta aplikasi dan alat yang diperlukan untuk peran pekerjaan tertentu selama bertahun-tahun.
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 3 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan