Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 23 Jan 2025, 01:10 WIB

Gawat Dunia Dihantui Perang Dagang, Trump Kenakan Tarif Impor 10% pada Tiongkok Mulai 1 Februari

Presiden AS, Donald Trump.

Foto: Jim WATSON/AFP

WASHINGTON - Presiden Donald Trump, pada hari Selasa (21/1), mengatakan akan mengenakan tarif sebesar 10 persen pada impor Tiongkok ke Amerika Serikat pada 1 Februari, sebuah keputusan yang pasti bakal meningkatkan ketegangan perdagangan antara kedua ekonomi terbesar dunia.

Dikutip dari The Straits Times, berbicara di Gedung Putih, Trump mengatakan tarif tersebut merupakan respons terhadap peran Tiongkok dalam krisis fentanil di Amerika. Trump mengatakan Tiongkok mengirim fentanil ke Kanada dan Meksiko, dari sana fentanil akan diangkut ke Amerika Serikat.

Ancaman tarif muncul setelah Trump mengatakan pada 20 Januari bahwa ia berencana untuk mengenakan bea masuk sebesar 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko sebagai hukuman karena mengizinkan fentanil dan imigran ilegal menyeberang ke Amerika Serikat.

“Kita berbicara tentang tarif sebesar 10 persen terhadap Tiongkok berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada,” kata Trump.

Tarif tersebut akan diberlakukan di atas pungutan yang dikenakan Trump terhadap impor Tiongkok senilai lebih dari 300 miliar dolar AS selama masa jabatan pertamanya. Tarif tersebut tetap berlaku oleh Presiden Joe Biden, yang mengenakan pungutan tambahan terhadap kendaraan listrik, sel surya, semikonduktor, dan baterai canggih Tiongkok.

Tindakan Balasan

Janji Trump untuk mengenakan tarif kepada Tiongkok, Kanada, dan Meksiko diperkirakan akan menghasilkan tindakan balasan terhadap industri-industri AS. Para ekonom telah memperingatkan perang dagang global dapat menyebabkan inflasi meningkat kembali dan menghambat pertumbuhan ekonomi AS.

Trump menandatangani perintah eksekutif pada tanggal 20 Januari yang mengarahkan sejumlah lembaga untuk mempelajari berbagai macam masalah perdagangan dengan memperhatikan tarif di masa mendatang, tetapi ia tidak segera mengenakan pungutan baru, seperti yang telah diancamkannya sebelumnya.

Sebaliknya, ia memerintahkan pejabat AS untuk memeriksa aliran migran dan narkoba dari Kanada, Tiongkok, dan Meksiko ke Amerika Serikat, serta kepatuhan ketiga negara tersebut dan negara lainnya terhadap perjanjian perdagangan yang ada dengan Amerika Serikat.

Trump menegosiasikan perjanjian dagang baru dengan Kanada dan Meksiko selama masa jabatan pertamanya: Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada, atau United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA). Ia juga menyetujui pakta perdagangan terbatas dengan Tiongkok yang seharusnya memberi penghargaan kepada petani Amerika.

Sejak itu ia mengatakan bahwa ia ingin menulis ulang kedua perjanjian tersebut selama masa jabatan keduanya.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.