Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
In Between

Merajut Keabadian dengan Seni Sulam

Foto : foto-foto: koran jakarta/eko sugiarto putro

Kristi Harjoseputro (tengah) saat memberikan pembelajaran pada sejumlah ibu terkait keterampilan menyulam benang yang diaplikasikan pada selembar kain. Menyulam merupakan seni merajut benang yang sudah ada sejak zaman Byzantium pada 330 Masehi.

A   A   A   Pengaturan Font

Yang pertama tentu saja kain, kain bisa apa saja yang penting kuat dan tidak mudah sobek tapi jarum bisa menembusnya dengan mudah. Jarum tentu saja kebutuhan utama. Jarum terdiri dari aneka jenis, tergantung teknik sulam yang akan dikerjakan, apakah perlu jarum tumpul atau runcing. Ada jarum pasti ada benang, pilihan merek beraneka ragam bisa menyesuaikan kondisi keuangan.

Sulam juga memerlukan pita sebagai keperluan ornamen di pola utama yang dibentuk oleh benang. Jenis pita juga bemacam-macam, ada pita satin, pita organdi, pita sutra. Ukurannya bervariasi, mulai dari 1/8 inci sampai 2 inci. Jika kain yang digunakan rapat, jangan menggunakan pita terlalu panjang, karena pita akan terkikis oleh kain yang bisa membuat pitanya rusak.

Pembidang untuk membentangkan kain juga sering diperlukan terutama untuk beberapa jenis kain. Dan terakhir adalah karbon warna untuk menjiplak gambar.

Pelajaran selanjutnya tentu saja berbagai teknik sulam. Ada ratusan teknik sulam namun hanya puluhan saja yang masih familiar digunakan seperti teknik-teknik dasar, sulam pita Jepang, pita Eropa, Back Stitch, Stem Stitch, dan lain sebagainya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top