Terjaganya Lapisan Es Menjaga Bulan Tetap pada Posisinya
Foto: IstimewaDi masa depan, Bulan akan semakin menjauh dari Bumi, didukung dengan semakin tingginya arus pasang surut akibat mencairnya es. Jika hal itu terus terjadi masih bisakah Bumi menopang masa depan kehidupan, ketika tidak lagi memiliki Bulan yang ada di dekatnya?
Pada tingkat menjauhnya Bulan yang sangat tinggi saat ini. Bulan tidak mungkin meninggalkan Bumi sepenuhnya. Sebelum Bulan meninggalkan Bumi yang lebih dulu terjadi adalah malapetaka yang terjadi karena adanya perubahan pada Matahari yang akan terjadi pada sekitar 5-10 miliar tahun.
Manusia dan seluruh makhluk hidup jauh pada waktu itu kemungkinan besar telah musnah. Namun, dalam jangka pendek, umat manusia sendiri dapat memainkan peran dalam memperpanjang hari sedikit lebih jauh dengan mengurangi jumlah air yang terkunci di gletser dan lapisan es akibat pencairan yang disebabkan oleh perubahan iklim.
"Es pada dasarnya menekan pasang surut," ungkap David Waltham, seorang profesor geofisika di Royal Holloway, University of London, yang mempelajari hubungan antara Bulan dan Bumi, seperti dikutip dariBBC.
Waltham mencatat, sekitar 600-900 juta tahun yang lalu, ketika planet diperkirakan telah memasuki periode beku yang dikenal sebagai Bumi bola salju, terjadi penurunan dramatis dalam laju menjauhnya Bulan. Dampaknya, bagaimanapun, sulit untuk diprediksi, karena beberapa di antaranya akan dilawan oleh massa daratan yang memantul saat beban lapisan es terangkat darinya, dan komplikasi lainnya.
Secara teori, kumpulan astronot berikutnya yang terbang ke Bulan dengan program Artemis dari NASA mungkin dapat mengatakan bahwa mereka melihat kembali ke planet asal mereka dari jarak yang lebih jauh daripada pendahulu mereka pada program Apollo 60 tahun yang lalu.
Walaupun waktu titik mereka tiba itu sangat berpengaruhi terhadap fenomenanya menjauhnya Bulan dari Bumi. Pasalnya orbit Bulan yang berbentuk lonjong atau elips selama mengelilingi Bumi akan lebih menentukan hal ini. Jarak antara titik terdekat dan terjauh bervariasi sebesar 43.000 kilometer setiap 29 hari. hay/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia