
Menteri ESDM Meminta BBM Subsidi Ditambah untuk Nelayan di Banjarmasin
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat kunjungan kerja memantau pasokan BBM di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (19/3/2025).
Foto: ANTARABANJARMASIN– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meminta badan usaha penyedia pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar B40 ditambah pasokan bagi kebutuhan nelayan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Karena nelayan akan menghadapi Idul Fitri, mereka membutuhkan pasokan lebih. Menjelang hari raya, distribusi BBM harus terjamin bagi masyarakat pesisir, khususnya nelayan,” kata Menteri Bahlil saat mengunjungi Kampung Nelayan dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) AKR di Banjarmasin, Rabu (19/3).
Pada 2025, SPBN AKR Banjarmasin memiliki kuota BBM sebanyak 2.003 kiloliter melayani 103 kapal nelayan dengan realisasi penggunaan hingga Maret 2025 sudah mencapai 360,41 kiloliter.
Ia menekankan bawah nelayan harus betul-betul mendapatkan BBM subsidi, jangan sampai nelayan melaut tidak memiliki stok BBM, khususnya saat Idul Fitri.
“Nelayan yang ingin melaut silakan, stok BBM pasti ada, kalau kurang nanti ditambah, jadi jangan khawatir,” ujar Menteri ESDM.
Meski Bahlil meminta penyedia pasokan BBM menambah stok di Kampung Nelayan Banjarmasin, para nelayan mengaku tidak pernah mengeluh terkait ketersediaan pasokan.
Ia menekankan, penyedia harus mampu menjaga pasokan BBM agar nelayan tak khawatir, terutama saat kondisi cuaca ekstrem seperti ombak besar yang dapat menghambat pekerjaan mereka.
Menteri Bahlil juga mendorong agar pihak terkait menerapkan mekanisme pengaturan kuota BBM yang disesuaikan dengan musim tangkap ikan sesuai wilayah.
Ia mengatakan bahwa selama musim tangkap ikan yang berlangsung sekitar tujuh bulan dalam setahun, jumlah pemakaian BBM akan dinaikkan untuk mengantisipasi meningkatnya aktivitas nelayan. Sedangkan saat musim ombak, penyesuaian diberlakukan agar pasokan terjaga.
Bahlil menyebutkan BBM jenis Solar B40 bagi nelayan diberikan dengan harga Rp6.800 per liter, harga ini sebagai upaya pemerintah menjaga kestabilan operasional bagi para nelayan.
“Pemerintah terus memantau dan mengatur distribusi BBM secara cermat untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir,” ujar Menteri Bahlil.
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?