Menperin-Menaker Petakan Industri Potensial dan Rentan
Proses pengerjaan pesawat CN235 (N71) TNI AL dan NC212i unit ke-7 TNI AU di hanggar Major Assembly PTDI Bandung.
Foto: ANTARA/HO PTDIJAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bersama dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli melakukan pemetaan terhadap industri yang berpotensi tumbuh ke depannya, serta rentan terhadap tekanan dinamika politik dan ekonomi global.
"Bahkan, kami telah memetakan dari 40 perusahaan yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia, termasuk sektor mana yang menjadi ujung tombak dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia,” kata Menperin Agus ditemui usai melakukan pertemuan dengan Menaker Yassierli di Jakarta, Senin (6/1).
Menperin menjelaskan dari pertemuan tersebut kedua pihak sepakat untuk memacu penambahan lapangan kerja, serta memberikan perhatian terhadap peningkatan produktivitas pekerja di Indonesia.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika menjelaskan, untuk subsektor industri yang berpotensi tumbuh, dikategorikan berdasarkan pertumbuhan PDB di atas rata-rata pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas yakni di atas 4,7 persen, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode 2024 di atas rata-rata agregat seluruh subsektor industri, serta utilisasi masih di bawah agregat semua subsektor perindustrian.
Adapun industri potensial antara lain yakni industri makanan, minuman, farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, subsektor komputer, barang elektronik dan optik, serta industri reparasi, pemasangan mesin dan peralatan.
Sementara, sektor industri yang rentan terhadap dinamika global yaitu industri tekstil, kayu, barang dari kayu dan gabus, industri karet, industri mesin dan perlengkapan yang tidak termasuk dalam lainnya (YTDL), industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer, industri furnitur, serta industri pengolahan lainnya.
Sebelumnya, Menaker Yassierli menyampaikan, Kemenperin memiliki peranan penting dalam memberikan masukan kepada Kemnaker dalam mengelola ketenagakerjaan di Indonesia.
Pihaknya juga berharap dukungan dari Kemenperin dalam upaya membentuk lembaga produktivitas nasional.
"Akan ada pembicaraan yang lebih teknis untuk bisa menggagas dan menggulirkan gerakan peningkatan produktivitas nasional, terutama di sektor industri manufaktur," ujarnya.
Menaker turut mengatakan dari pertemuan ini pihaknya telah mendapat gambaran terkait sektor-sektor industri di Indonesia ke depannya.
- Baca Juga: Peluncuran Tol Laut
- Baca Juga: Menkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 5 Persen pada 2024
"Karena kami bertanggung jawab untuk menyiapkan tenaga kerjanya yang kompeten. Jadi, kami akan rutin bertemu sehingga bisa memperkuat kinerja kami di Kabinet Merah Putih," katanya.
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur