
Menkes: 66 Rumah Sakit Akan Dibangun di Wilayah 3T, 32 di Antaranya Tahun Ini
Foto: IstimewaJAKARTA - Pemerintah akan membangun 66 rumah sakit di wilayah yang membutuhkan seperti wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). Sebanyak 32 di antaranya diharapkan dapat dibangun tahun ini.
“Standar rumah sakit ini mengikuti standar nasional yang telah ditetapkan. Presiden ingin memastikan bahwa rumah sakit yang dibangun memiliki kualitas yang tinggi dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan resminya, Minggu (12/1).
Dia menjelaskan, pembangunan rumah sakit baru di daerah-daerah 3T akan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Menurutnya, dengan adanya rumah sakit baru seluruh Indonesia dapat merasakan manfaat nyata dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup dan pelayanan kesehatan.
“Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai inisiatif kesehatan dan pembangunan infrastruktur medis,” jelasnya.
Pemeriksaan Gratis
Budi mengungkapkan, pembangunan rumah sakit juga sejalan dengan program Cek Kesehatan Gratis yang akan berlangsung pada Februati mendatang. Melalui program ini, pemerintah tidak hanya berfokus pada penyembuhan penyakit, tetapi juga pada pencegahan agar masyarakat bisa hidup sehat dan produktif sepanjang hidup mereka.
Dia menjelaskan, cek kesehatan gratis akan dilaksanakan secara terpisah berdasarkan kelompok usia. Pemeriksaan kesehatan untuk balita, dewasa, dan lansia akan dilakukan di puskesmas pada hari ulang tahun masing-masing individu.
“Sementara itu, cek kesehatan untuk anak usia sekolah, yakni 6 hingga 18 tahun, akan dilakukan di sekolah saat memasuki tahun ajaran baru,” terangnya.
Budi menekankan, tujuan utama program ini adalah memastikan masyarakat Indonesia tetap sehat. Menurutnya, menjaga kesehatan lebih murah dan bermanfaat dibandingkan mengobati penyakit.
“Program ini akan dilakukan secara serentak untuk seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 280 juta jiwa,” katanya.
Selain itu, kata dia, cek kesehatan gratis ini bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai penyakit yang umum terjadi di masyarakat, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, dan gangguan ginjal. Dengan demikian, penyakit-penyakit yang membahayakan jiwa bisa segera diatasi, sehingga tidak menimbulkan biaya yang lebih besar di kemudian hari.
“Pemerintah ingin memastikan bahwa masyarakat kita tetap sehat, karena menjaga kesehatan jauh lebih murah dan lebih bermanfaat bagi kualitas hidup mereka,” tuturnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Widyawati, Masyarakat diimbau untuk segera mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM) guna memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan yang akan tersedia. Bagi anggota keluarga seperti anak-anak atau lansia yang tidak memiliki gawai pintar, mereka dapat ditambahkan sebagai profil tertaut di akun SATUSEHAT Mobile milik anggota keluarga lain.
- Baca Juga: Peringatan Pemberontakan Tentara PETA
- Baca Juga: Tiongkok Makin Agresif Investasi ke Indonesia
“SATUSEHAT Mobile memudahkan masyarakat untuk nantinya mengakses program pemeriksaan kesehatan gratis. Jadi, memang harus diunduh dan data diri dilengkapi terlebih dahulu untuk memastikan proses berjalan lancar,” terangnya. ruf/S-2
Berita Trending
- 1 Tangani Perubahan Iklim, KLH Indonesia-Kanada Bahas Potensi Karbon Biru
- 2 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 3 Klasemen Liga 1 Usai Persebaya Menang 1-0 atas PSBS Biak
- 4 Ombudsman Perjuangkan Gaji ke-13 dan THR 663 Guru
- 5 Malaysia Akan Lakukan Penyelidikan Internal Penembakan Pekerja Migran Indonesia di Tanjung Rhu