Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 23 Nov 2019, 01:00 WIB

Mencoba ”Sea Walker” di Nusa Penida

Foto: koran jakarta/teguh rahardjo

Pulau Bali masih menjadi lima destinasi wisata favorit dunia menurut versi TripAdvisor. Bersama-sama dengan London (Inggris), Paris (Prancis), Roma (Italia) dan Kreta (Yunani).

Jika di dunia Bali menempati posisi kelima, sedangkan di Asia, Bali menempati posisi pertama. Di bawah Bali, ada Phuket di Thailand, Siem Reap di Kamboja, Hanoi di Vietnam, Tokyo di Jepang, Kathmandu di Nepal, Jaipur di India, Hong Kong, Seoul Korea Selatan, dan Goa di India.

Dengan kondisi itu menunjukan bahwa Bali masih menjadi tujuan utama untuk wisata, bukan hanya warga lokal namun juga warga negara asing. Di Bali sendiri, selalu muncul destinasi wisata terbaru. Namun tetap saja wisata laut menjadi destinasi utamanya, salah satunya adalah mencoba sea walker.

Sea walker atau menyelam adalah suatu aktivitas pecinta olah raga berjalan di dalam air didasar laut dengan menggunakan helm yang kedap air. Bagi yang baru mencobanya tentu ada rasa takut apakah nanti bisa bernafas dengan bebas saat berada di dalam air, bakal tenggelam atau hal menakutkan lainnya. Namun tentu saja sea walker cukup aman karena didampingi profesional.

Ada Sejumlah Lokasi

Wisata pantai atau laut di Bali sangat gampang dituju, demikian juga dengan lokasi yang menyediakan sea walker. Ada beberapa lokasi yang bisa dicoba untuk bermain sea walker. Misalnya Tanjung Benoa Sea walker. Di sini ada beberapa permainan dan olahraga air yang bisa dicoba, termasuk scooter underwater.

Lalu jika menginap di Sanur bisa menuju Club Aqua yang merupakan lokasi sea walker yang pertama di Bali. Atau bisa menuju ke Waterwalk. Disini selain menikmati se awalker, pengunjung dapat berfoto di atas pontoon (dermaga apung) dengan bentuk kapal sehingga sangat unik. Ada juga di Nusa Lembongan pulaunya terpisah dari Pulau besar Bali. Butuh waktu sekitar satu jam dari pantai untuk menuju pontoon Lembongan.

Lokasi lainnya yakni Amuk Bay Karang Asem, terletak di timur Bali dengan berkendara sekitar satu jam menuju Teluk Amuk, Karangasem. Selain sea walker, disini juga tempat berlabuhnya kapal selam Oddysey.

Terakhir adalah Pulau Ceningan. Terbaru di Bali, di Pulau Ceningan yang ditempuh dengan fast boat dari Pelabuhan Serangan dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Oh, ya, perlu diketahui batasan umur untuk melakukan kegiatan sea walker dari masing-masing penyedia berbeda, namun untuk anak-anak minimal memiliki lebar bahu 35 Centimeter. Juga tidak diperbolehkan untuk penderita asma, ibu hamil, dan kelainan jantung.

Koran Jakarta kebetulan mencoba sea walker di kawasan Sanur. Lokasi dermaga yang dituju untuk menuju pontoon adalah dari Mertasari Harbour Sanur. Tujuannya adalah menuju ke Sanuri Beach Club.

Sekitar satu hingga satu setengah jam perjalanan dari dermaga Mertasari, tibalah di Sanuri Beach Club. Tapi waktu tempuh juga bergantung dari jenis kapal motor yang digunakan. Tempat ini menjadi titik pemberhentian untuk istirahat sejenak.

Di tempat ini wisatawan akan menikmati jamuan makan siang atau snack sebelum mulai menikmati permainan air di pontoon. Tempatnya cukup indah dan mewah. Makan di meja-meja kayu sambil menghadap pantai luas.

Terdapat pula kolam renang di bagian depannya. Nampak turis-turis asing dengan berbikini asik berjemur di kursi malas di samping kolam renang. Beberapa lagi hanya merendamkan kakinya dikolam. Cuaca Bali memang sangat terik.

Setelah cukup beristirahat, wisatawan pun kembali naik perahu motor untuk menuju pontoon terdekat. Hanya sekitar lima belas menit perjalanan, wisatawan pun tiba. Pengelola langsung mendaftar siapa saja yang ingin menjajal sea walker. Atau mencoba permainan air lainnya seperti banana boat, atau hanya sekadar duduk duduk melihat rekan-rekannya menikmati berbagai permainan.

Taati Rambu

Sebelum memulai turun dengan menggunakan helm kedap air, peserta sea walker terlebih dahulu mendapatkan penjelasan singkat dari instruktur. Kebetulan di tempat ini sekali turun bisa lima orang bersamaan. Instruktur tak bosan untuk kembali mengulang instruksi sea walker yang aman bagi kelompok berikutnya.

Kelihatannya mudah dan sepele, karena semuanya memang sudah aman dan didampingi instruktur termasuk saat berada di dalam air. Yang selalu dulangi dari instruktur adalah agar peserta tidak panik saat mengalami hal yang tak terduga. Misalnya jika tiba-tiba telinga berdengung dan terasa sakit.

Untuk menghilangkannya, tinggal tekan hidung dengan tangan sangat rapat, lalu embuskan angin sekuatnya hingga angin keluar dari lubang telinga. Hal ini pun dialami Koran Jakarta saat pertama kali masuk. Panik tentu saja, apalagi ternyata tidak cukup sekali meniup, harus berulang-ulang hingga akhirnya sakit telinga pun hilang. Tangan kita bisa masuk dari bagian bawah helm ke dalam helm untuk memencet hidung.

Helm sea walker pun ternyata sangat berat, sehingga instruktur mengarahkan agar segera turun kedaam laut setelah helm dipasangkan. Saat masuk air, ruang udara di dalam helm membantu menahan beban dipundak. Saat masuk ke dalam air beban berat hilang. Yang ada hanya pemandangan bawah laut yang indah dan menakjubkan.

Pengalaman berada di dalam air hanya sekitar lima menit saja. Bagi yang panik akan menjadi pengalaman yang paling panjang berada di dalam air laut. Karena turun serentak berlima, maka harus bergiliran untuk menuju titik berkumpulnya ikan warna-warni.

Saat tiba giliran pun, ternyata untuk berdiri seimbang tidak mudah. Tangan harus berpegangan erat pada pipa besi yang sudah disiapkan. Setelah seimbang, instruktur yang menggunakan baju selam kemudian menjentikkan makanan ikan tepat di depan helm kita. Hal itu membuat ikan hias berebutan, momen itulah yang kemudian menjadi instruktur untuk memotret. Hanya dua hingga tiga frame rasanya sudah cukup lama dan menegangkan bagi pemula.

Usai dipotret, perjuangan berikutnya adalah keluar dari area dengan pelan. Sekali lagi, kepanikan bisa saja muncul karena air sudah mulai agak memenuhi helm. Dengan instruktur yang terus memeluk badan, wisatawan lebih baik memasrahkan diri untuk diarahkan menuju tali atau palang pipa besi untuk kemudian kembali naik ke pontoon. Mungkin tidak lebih dari 10 menit satu grup berada di dalam laut menikmati sea walker, bergantian dengan grup berikutnya. Dan foto di dalam laut bersama dengan ikan hiasnya menjadi kenang-kenangan yang tidak akan terlupakan. tgh/E-3

Cukup Aman bagi Pemula

Meski tidak bisa berenang dan tidak pernah bersentuhan dengan permainan air, sea walker cukup aman jika mengikuti perintah instruktur. Bahkan saat menyelampun akan didampingi oleh instruktur.

Helm sudah dirancang khusus berjalan di dasar laut. Helm untuk aktivitas sea walker dilengkapi dengan kaca bening, dan sudah dialiri oksigen murni yang berasal dari pontoon. Air laut tidak akan masuk, dikarenakan sudah dirancang untuk digunakan dalam aktivitas sea walker.

Bagi wisatawan yang menggunakan kacamata atau contact lens, Anda tidak perlu khawatir karena, Anda tetap dapat memakainya selama di dasar laut.

Laut yang diselami pun tidak terlalu lama, hanya sekitar empat hingga lima meter sudah menyentuh dasar. Pengelola sudah memilih lokasi karang yang kuat dengan terumbu karang yang masih alami dan dihuni ikan-ikan cantik.

Saat di dalam laut jika helm terasa miring pun bisa diperbaiki dengan tangan yang bebas, sementara oksigen akan terus dialirkan ke dalam helm melalui selang kecil. Bahkan saat oksigen tidak dialirkan, udara di dalam helm bisa untuk bernafas maksimal 20 menit. Bernafaspun seperti biasa bahkan kita bisa berbicara. Tapi tentunya tidak akan terdengar oleh rekan kita yang sama-sama menikmati sea walker. Sehingga ada isyarat tertentu yang sudah diajarkan oleh instruktur sebelum turun kedalam laut.

Namun memang sea walker bukan diperuntukan bagi anak-anak. Pertama karena helm yang dibuat cukup besar, hanya untuk orang dewasa. Apalagi bendanya memang cukup berat. Jangan lupa membawa makanan dan minuman kecil serta baju ganti. Tidak diperlukan kamera bawah air, sebab pengelola sudah menyiapkannya. tgh/E-3

Redaktur:

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.