Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 13 Feb 2025, 11:55 WIB

Menantikan Data Inflasi AS Hari Ini (13/2)

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpo­tensi melemah, hari ini (13/2), jika data inflasi di Amerika Serikat (AS) yang dirilis tadi malam meningkat, sesuai eks­pektasi pasar. Selain itu, sentimen terhadap kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump diperkirakan masih domi­nan mempengaruhi pergerakan rupiah.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin melihat apabila data inflasi AS sesuai perkiraan atau lebih tinggi, maka makin menguntungkan bagi dollar AS. Saat itu, ruang pemangkasan suku bunga sa­ngat kuat tertahan pada posisi saat ini.

Karenanya, Nanang memproyeksikan kurs rupiah terha­dap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (13/2), bergerak melemah di rentang 16.300-16.430 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan, Rabu (12/2) sore, di Jakarta me­nguat 8 poin atau 0,05 persen dari sehari sebelumnya men­jadi 16.376 rupiah per dollar AS.

Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menyatakan pe­nguatan rupiah dipengaruhi isyarat bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang hanya sedikit niatnya un­tuk memangkas suku bunga lebih lanjut dalam waktu de­kat. “Powell semakin ‘meremehkan’ ekspektasi untuk pe­nurunan suku bunga. Powell mengatakan kepada Komite Perbankan Senat pada hari Selasa (11/2) bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, meng­ingat bahwa The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 1 persen pada tahun 2024, dan bahwa ekonomi tetap kuat,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.

Di sisi lain, investor disebut masih mencerna pengena­an tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) lebih tinggi oleh Presiden AS Donald Trump yang diperkirakan berpotensi mendukung inflasi dan membebani pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang. Menurut dia, Trump te­lah diisyaratkan untuk mengenakan lebih banyak tarif.

Senada, Analis mata uang Doo Financial Futures Luk­man Leong menganggap rupiah menguat pascapidato Po­well yang tidak merubah prospek suku bunga The Fed. “Ru­piah diperkirakan akan menguat terhadap dollar AS yang terkoreksi setelah dalam pidato Powell semalam yang wa­laupun hawkish,” ungkap dia.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.