Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memiliki Perut Buncit di Usia Paruh Baya Tingkatkan Risiko Alzheimer

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Memiliki lemak perut tidak hanya menimbulkan masalah penampilan, tetapi juga mempengaruhi kesehatan seseorang dengan meningkatkan risiko diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Menurut sebuah studi baru, jumlah lemak perut visceral yang lebih tinggi pada usia pertengahan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.

Lemak visceral adalah lemak tersembunyi yang ditemukan jauh di dalam rongga perut seseorang yang membungkus organ-organ internal, termasuk hati dan usus. Beberapa kadar lemak viseral membantu melindungi organ-organ tersebut, tetapi terlalu banyak lemak viseral merupakan tanda sindrom metabolik yang terkait dengan tekanan darah tinggi, obesitas, kolesterol tinggi, dan resistensi insulin. Lemak visceral disimpan ketika seseorang makan terlalu banyak kalori dan kurang berolahraga.

Para peneliti menemukan hubungan antara lemak tersembunyi ini dan perubahan pada otak yang terkait dengan Alzheimer, yang dapat membantu memprediksi kondisi tersebut bahkan 15 tahun sebelum gejala awal muncul. Temuan ini akan dipresentasikan minggu depan pada pertemuan tahunan Radiological Society of North America (RSNA).

"Meskipun ada penelitian lain yang mengaitkan BMI dengan atrofi otak atau bahkan risiko demensia yang lebih tinggi, belum ada penelitian sebelumnya yang mengaitkan jenis lemak tertentu dengan protein penyakit Alzheimer yang sebenarnya pada orang yang secara kognitif normal. Penelitian serupa belum menyelidiki peran diferensial lemak viseral dan subkutan, terutama dalam hal patologi amiloid Alzheimer, sejak usia paruh baya," kata penulis studi Mahsa Dolatshahi, dari Washington University School of Medicine di St, dikutip dari Medical Daily, Rabu (22/11).

Lebih dari 6 juta orang di Amerika Serikat hidup dengan penyakit Alzheimer, sebuah kondisi progresif yang mempengaruhi ingatan, pikiran, dan kemampuan seseorang untuk melakukan percakapan. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi hampir 13 juta pada tahun 2050, menurut Asosiasi Alzheimer.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top