Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 21 Des 2024, 14:55 WIB

Firma Konsultan di Pittsburgh Luncurkan Aplikasi Teknologi AR

Foto: Alice Crow/Technical.ly

Selama 16 tahun terakhir, Rivers Agile, sebuah firma konsultan yang berbasis di North Shore, Pittsburgh, telah dikenal sebagai mitra terpercaya dalam kualitas perangkat lunak dan pengujian. Namun, kini perusahaan ini beralih haluan dengan meluncurkan produk teknologi yang ambisius. Di bawah kepemimpinan Ben Wilson, sang pendiri sekaligus CEO, Rivers Agile memperkenalkan platform augmented reality (AR) yang bertujuan merevolusi cara perusahaan memahami perilaku konsumen.

Dilansir dari Technical.ly produk yang diberi nama Tupelo ini hadir sebagai alat riset inovatif yang memanfaatkan AR dan virtual reality (VR). Teknologi ini memungkinkan perusahaan mengumpulkan data lebih mendalam mengenai reaksi konsumen terhadap produk mereka. 

Dengan memasang Tupelo pada headset VR seperti Meta Oculus, pengguna dapat memakainya saat berinteraksi dengan produk tertentu. Tupelo kemudian melacak gerakan mata, ekspresi fisik, hingga respons verbal pengguna, menciptakan data granular yang jauh lebih detail dibandingkan metode tradisional seperti focus group.

Perjalanan Rivers Agile menuju inovasi ini tidak terjadi dalam semalam. Setelah lebih dari satu dekade membantu klien menciptakan solusi perangkat lunak, Wilson dan timnya memutuskan untuk mulai membangun produk mereka sendiri. 

“Kami telah menghabiskan sebagian besar waktu kami membuat produk hebat untuk orang lain. Sekarang waktunya untuk memperkenalkan karya kami sendiri,” ungkap Wilson

Selama 15 bulan terakhir, pengembangan Tupelo dimulai dengan kebutuhan spesifik dari salah satu klien besar mereka, yaitu produsen minuman terkemuka. Klien tersebut ingin memahami bagaimana menampilkan produknya secara optimal di end cap, yaitu rak di ujung lorong toko yang sering menjadi pusat perhatian pelanggan. Rivers Agile menggunakan perangkat yang sudah ada, seperti headset Oculus dan platform pemrograman Unity, untuk menciptakan pengalaman AR yang mampu mengumpulkan data perilaku pelanggan. 

Dengan kombinasi teknologi pelacakan mata, pengenalan gambar, dan deteksi suasana hati, Tupelo menawarkan wawasan yang tak tertandingi bagi perusahaan.

Tupelo bekerja dengan melacak gerakan mata pengguna, mencatat fokus mereka pada objek tertentu sebagai "peristiwa." Data ini divisualisasikan dalam bentuk panah pada rekaman, menunjukkan dengan tepat apa yang sedang dilihat oleh pengguna. Informasi seperti seberapa sering pengguna melihat sebuah produk atau apakah mereka sama sekali tidak memperhatikan item tertentu dapat diukur dengan akurat.

Lebih dari itu, Rivers Agile juga mengintegrasikan analisis sentimen berbasis AI ke dalam Tupelo. Program ini mendengarkan ucapan pengguna, mengonversinya ke dalam teks, lalu menganalisis maknanya. Respons sederhana seperti “Saya tidak suka ini” secara otomatis ditandai sebagai negatif. Namun, teknologi ini juga mampu menangkap sinyal emosional yang lebih halus melalui sensor pada headset.

Tim Rivers Agile merancang model yang memahami ekspresi manusia dengan memanfaatkan sensor eksterior pada perangkat. Sensor ini mampu mendeteksi perubahan kecil pada wajah, seperti pergerakan tulang pipi saat seseorang tersenyum. Menurut Wilson, ekspresi ini adalah "fakta alami dari manusia" yang dapat diprogram ke dalam model untuk mengidentifikasi emosi positif maupun negatif.

Inovasi ini tidak hanya menunjukkan potensi besar Tupelo, tetapi juga mencerminkan komitmen Rivers Agile terhadap teknologi canggih. Bergabungnya mereka dengan Pittsburgh Robotics Network (PRN) memperkuat posisi mereka sebagai salah satu pelopor inovasi di kota ini. Jennifer Apicella, Direktur Eksekutif PRN, menyebut pendekatan Rivers Agile sebagai "sangat Pittsburgh," dengan kombinasi AI, visi komputer, dan augmented reality yang mendorong inovasi ke depan.

Dengan peluncuran Tupelo, Rivers Agile mengambil langkah besar untuk meninggalkan jejaknya di dunia teknologi. Tidak hanya memberikan solusi unik bagi perusahaan untuk memahami konsumen, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi canggih dapat digunakan untuk menjawab kebutuhan bisnis dengan cara yang benar-benar baru. Bagi Wilson dan timnya, ini hanyalah awal dari perjalanan baru yang menjanjikan.

Redaktur: Muhammad Ihsan Karim

Penulis: Muhammad Ihsan Karim

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.