Mayoritas Warga Sudan Selatan akan Alami Kerawanan Pangan
Foto: AFP/Albert Gonzalez FarranJUBA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (18/11) memperingatkan bahwa hampir 60 persen penduduk Sudan Selatan akan mengalami kerawanan pangan akut tahun depan, dengan lebih dari dua juta anak berisiko kekurangan gizi.
Negara termuda di dunia ini merupakan salah satu negara termiskin di dunia dan tengah berjuang mengatasi banjir terburuk dalam beberapa dekade serta gelombang besar pengungsi yang melarikan diri dari perang di Sudan utara.
Tinjauan Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) terbaru memperkirakan bahwa 57 persen populasi akan menderita kerawanan pangan akut mulai bulan April. PBB mendefinisikan kerawanan pangan akut sebagai kondisi ketika ketidakmampuan seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang cukup sehingga membahayakan kehidupan atau penghidupannya.
Seorang ibu menyuapi anaknya dengan bubur agar tidak kelaparan di sebuah kamp pengungsian di Desa Barmayen, Negara Bagian Aweil, Sudan Selatan, beberapa waktu lalu. PBB pada Senin (18/11) melaporkan bahwa hampir 60 persen penduduk Sudan Selatan akan mengalami kerawanan pangan akut tahun depan.
Hampir 7,7 juta orang akan digolongkan sebagai sangat rawan pangan, menurut IPC, meningkat dari 7,1 juta orang pada musim paceklik sebelumnya.
“Tahun demi tahun kami menyaksikan kelaparan mencapai tingkat tertinggi yang pernah kami lihat di Sudan Selatan,” kata Mary-Ellen McGroarty dari Program Pangan Dunia PBB (WFP) di Sudan Selatan. SB/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Ini Gagasan dari 4 Paslon Pilkada Jabar untuk Memperkuat Toleransi Beragama
- 2 Cawagub DKI Rano Karno Usul Ada Ekosistem Pengolahan Sampah di Perumahan
- 3 Pasangan Andika-Hendi Tak Gelar Kampanye Akbar Jelang Pemungutan Suara Pilgub Jateng
- 4 Pusat perbelanjaan konveksi terbesar di Situbondo ludes terbakar
- 5 Ini Cuplikan Tema Debat Ketiga Pilkada DKI