Manila Tak Halangi Interpol Tangkap Duterte
Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte
Foto: AFP/JAM STA ROSAMANILA – Pemerintah Filipina pada Rabu (13/11) mengatakan bahwa mereka tidak akan menghalangi jika mantan presiden Rodrigo Duterte ingin menyerahkan diri ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) dan akan berkewajiban untuk mematuhi Interpol jika ia ditangkap terkait perang melawan narkoba.
Dalam sidang kongres yang membahas mengenai tindakan keras berdarah terhadap perdagangan narkoba ilegal yang menewaskan ribuan warga Filipina, Duterte yang temperamental mengatakan bahwa ia tidak takut dengan ICC dan meminta ICC untuk mempercepat penyelidikan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kantor Presiden Ferdinand Marcos Jr mengeluarkan pernyataan beberapa jam kemudian yang menunjukkan pihaknya bersedia mempertimbangkan penyerahan Duterte jika permintaan Interpol diajukan.
“Pemerintah akan merasa berkewajiban untuk mempertimbangkan red notice sebagai permintaan yang harus dihormati, dalam hal ini lembaga penegak hukum domestik harus terikat untuk memberikan kerja sama penuh,” kata Sekretaris Eksekutif Filipina, Lucas Bersamin.
Pernyataan ini penting, karena menandai pertama kalinya pemerintah Filipina menyatakan akan bekerja sama dengan ICC, yang pada tahun 2023 membuka jalan bagi penyelidikan terhadap kampanye berdarah yang menentukan masa jabatan kepresidenan Duterte tahun 2016-2022.
Duterte, 79 tahun, secara sepihak menarik Filipina dari ICC pada Maret 2019 setelah lembaga itu membuka pemeriksaan pendahuluan atas pembunuhan tersebut. Pengadilan mengatakan jaksa penuntutnya memiliki yurisdiksi atas dugaan kejahatan yang dilakukan sebelum penarikan tersebut.
Dalam pernyataan tersebut, Bersamin juga mengatakan pemerintah tidak akan berkeberatan atau menghalangi Duterte jika ia ingin menyerah.
Pembelaan
Duterte tetap menantang selama sidang tersebut saat ia membela tindakan kerasnya terhadap narkoba, yang merupakan inti utama kampanye pemilihannya, di mana ia menjanjikan ribuan orang akan terbunuh.
“(ICC) tidak membuat saya takut sedikit pun. Mereka bisa datang ke sini kapan saja. Saya kira Anda mungkin ingin mempermudah mereka untuk berkunjung dan memulai penyelidikan. Saya akan menyambut baik hal itu,” kata Duterte.
“Tidak ada yang perlu saya sembunyikan. Apa yang saya lakukan, saya lakukan untuk negara dan generasi muda. Tidak ada alasan. Tidak ada permintaan maaf. Kalau saya masuk neraka, biarlah,” imbuh dia seraya mengatakan bahwa ia mulai tidak sabar dan meminta ICC untuk bergegas dan datang ke sini besok dan memulai penyelidikan. ST/I-1
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 3 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 4 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik
Berita Terkini
- BPBD DKI Jakarta Ingatkan Warga Pesisir Waspadai Potensi Banjir Rob
- Ketegangan Politik di Korsel Terus Meningkat, Kelompok Oposisi Ajukan Mosi Pemakzulan terhadap PM Han
- Di Tengah Ancaman Pengambilalihan Terusan Panama, Trump Calonkan Mantan Pejabat Florida Menjadi Dubes AS untuk Panama
- Semoga Bantuan Kemanusiaan Segera Disalurkan, Bencana Kelaparan di Sudan Meluas
- Keren Inovasi Ini, Ilmuwan Tiongkok Temukan Target Molekuler Baru Ciptakan Pestisida Aman