Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Sumber Pembiayaan - Pemerintah Perlu Perketat Pengawasan Keuangan Proyek Infrastruktur

Manajemen Utang Tidak Efektif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pengelolaan utang pemerintah dinilai buruk. Laporan terbaru Bank Dunia menyebutkan, RI menempati peringkat ketujuh sebagai negara dengan utang luar negeri terbesar.

JAKARTA - Tingginya ketergantungan terhadap utang membebani negara dalam jangka panjang. Karena itu, pemerintah perlu mengakhiri kebiasaan berutang.

Pakar Ekonomi Universitas Atmajaya Jakarta, Yohanes B Suhartoko, mengatakan utang pemerintah atau negara merupakan sumber penerimaan tersier dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Ketergantungan akan utang yang ditunjukkan oleh akumulasi yang semakin besar, peruntukan utang untuk hal yang tidak mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dan peningkatan distribusi pendapatan di masa mendatang, namun digunakan untuk membayar utang terdahulu merupakan suatu indikasi manajemen utang yang buruk," tegasnya, di Jakarta, Rabu (13/10).

Dia menyebut biaya utang pada 2020 sebesar 8,25 persen, lebih besar ketimbang pertumbuhan ekonomi nominal sebesar 7,1 persen. Kondisi tersebut menunjukkan kemampuan membayar utang yang menurun.

Neraca primer mengalami peningkatan defisit sekitar 600,7 triliun rupiah pada periode 2014-2020 atau meningkat lebih dari 90 persen per tahun. Hal itu merupakan indikasi penggunaan utang tidak efektif.

"Untuk membayar utang diperlukan utang baru. Karena itu, pemerintah perlu melakukan upaya serius mengurangi ketergantungan utang," tandas dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top