Makin Mendunia, Kampus Tertua di Mongolia Tertarik Membuka Rumah Budaya Indonesia
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yudil Chatim, di Ulan Bator, Mongolia, Rabu (11/12/2024).
Foto: ANTARA/HO-KBRI BeijingBeijing - National University of Mongolia (NUM) yang merupakan kampus negeri tertua di Mongolia disebut tertarik untuk membuka Rumah Budaya Indonesia.
"Rektor NUM mengatakan kalau kampus tersebut tertarik untuk mendirikan 'Indonesian Cultural Center' atau Rumah Budaya Indonesia di NUM. NUM nanti akan menyiapkan ruangan, sedangkan mitra dari Indonesia akan mengisi substansinya misalnya dengan baju tradisional, cendera mata, kuliner dan termasuk berbagai agenda promosi budaya dan wisata dari Indonesia," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yudil Chatim, di Beijing, China, Kamis (12/12).
Hal tersebut merupakan hasil pertemuan pada Rabu (11/12), antara Yudil Chatim bersama Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Beijing Dewi Avilia; Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Beijing Destarata Hamarsan; dan tim lain bertemu dengan Rektor NUM Ochirkhuyag Bayanjargal, Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Kerja Sama NUM Gombobaatar Sundev, dan Direktur Akreditasi Pusat Penerjemahan Profesional Egshig Shagdarsuren, di Kampus NUM, Ulan Bator, Mongolia.
"Kemudian bisa juga dibuka kelas Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang merupakan bagian dari Rumah Budaya Indonesia," ujar Yudil.
Selain itu dibicarakan potensi untuk mengadakan "joint degree program" dengan mahasiswa bisa berkuliah 2 tahun di NUM dan 2 tahun lagi di kampus di Indonesia maupun "non degree program".
"Bisa juga dengan membuat 'joint research' misalnya di bidang pertanian dan peternakan, karena Mongolia kan memang memiliki banyak ternak," kata Yudil pula.
Hal yang menonjol, menurut Yudil, NUM ingin dapat mendirikan laboratorium halal di NUM.
"Mereka sudah melakukan kerja sama ini dengan Malaysia, karena mereka punya ternak seperti sapi dan kambing sekitar 7 juta ekor, harga pun cukup kompetitif dibanding negara pengekspor daging lain, seperti Australia dan Selandia Baru, tapi merek butuh sertifikasi halal untuk bisa masuk ke Indonesia," kata Yudil lagi.
Dengan adanya laboratorium halal, maka NUM diharapkan juga bisa belajar dari Indonesia dalam teknologi pengolahan daging halal.
"Pada Februari atau Maret tahun depan recananya akan dilakukan pertemuan antara NUM dan kampus di Indonesia. Sementara Universitas Brawijaya Malang sudah merespons positif dan masih akan ditawarkan ke kampus-kampus lain, seperti Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran, Universitas Hasanuddin, Institut Pertanian Bogor, dan lainnya," ujar Yudil.
Yudil mengaku saat ini belum ada kerja sama kampus Indonesia dengan kampus di Mongolia.
National University of Mongolia (NUM) adalah kampus pertama yang berdiri di Mongolia yaitu pada 1942 dan saat ini juga menduduki peringkat pertama universitas di Mongolia.
Kampus tersebut memiliki 811 orang dosen, 50 departemen dan 415 program perkuliahan, baik di bidang humaniora, sosial, ilmu pengetahuan alam, teknologi, bisnis, hukum, dan lainnya.
NUM juga sudah punya 15 program "joint degree" dengan 8 universirtas lain. Dana penelitian NUM mencapai 13,5 miliar tugrik atau sekitar Rp63 miliar.
Mahasiswa NUM saat ini ada sebanyak 26.158 orang, dengan 3,7 persen di antaranya adalah mahasiswa asing dari 23 negara, yang terbesar adalah China (790 orang), disusul Rusia (61 orang), Korea Selatan (45 orang), Laos dan Jepang (masing-masing 16) orang serta negara-negara lainnya. Lulusan NUM sudah mencapai 80 ribu orang di 40 negara.
Berita Trending
- 1 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Terapkan SDGs, Perusahaan Ini Konsisten Wujudkan Sustainability Action Plan
- 5 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final
Berita Terkini
- 4 Rekomendasi Acara Akhir Pekan Gratis di Jakarta
- Turki Denda Google 75 Juta Dollar AS atas Pelanggaran UU Persaingan
- Kerjasama Pengembangan The Nusa Dua
- Jelang Derbi Manchester, Ruben Amorim Akui City Lebih Baik dari MU
- Mantan Kasau Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim Luncurkan Buku 'Keamanan Nasional dan Penerbangan' Jilid 2