Lima Tahun Terakhir, ASDP Catat Kenaikan Pendapatan hingga 57%
Ilustrasi - Salah satu pelabuhan penyeberangan yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Foto: Istimewa.JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 57,58% atau setara dengan Rp1,79 triliun.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyebutkan pendapatan perusahaan ini naik dari Rp3,1 triliun pada 2019 menjadi Rp4,9 triliun pada 2023. Adapun pendapatan dari jasa penyeberangan melonjak dari Rp1,9 triliun pada 2019 menjadi Rp3,29 triliun pada 2023, sementara pendapatan dari usaha pelabuhan tumbuh 34,8%, dari Rp776,8 miliar menjadi Rp1,04 triliun. Layanan lainnya, termasuk kerja sama usaha, mencatat kenaikan 29,24% dari Rp447,8 miliar menjadi Rp578,8 miliar.
"Peningkatan pendapatan ini mencerminkan kinerja operasional yang semakin baik dan terus berkembangnya peran ASDP dalam mendukung konektivitas nasional," ujar Shelvy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/10).
Pertumbuhan ASDP juga tercermin pada peningkatan jumlah perjalanan penyeberangan yang mencapai 323.668 trip pada 2023, naik 33,58% dari 242.294 trip pada 2019. Penambahan armada dan rute baru turut mendorong ASDP dalam memenuhi permintaan mobilitas masyarakat, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Pada 2023, ASDP mencatatkan jumlah penumpang yang diangkut mencapai 6,5 juta orang. Jumlah kendaraan roda dua yang diseberangkan mencapai 4,17 juta unit, sedangkan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 4,48 juta unit, dan total muatan barang mencapai 997.211 ton.
"Di sisi profitabilitas, ASDP berhasil mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar 74,61%, dari Rp351,33 miliar pada 2019 menjadi Rp613,44 miliar pada 2023. Total aset perusahaan meningkat 45,47% menjadi Rp11,05 triliun, sementara ekuitas naik 29,48% menjadi Rp8,38 triliun selama periode yang sama," kata Shelvy.
Saat ini, ASDP mengoperasikan 311 rute penyeberangan di seluruh Indonesia dengan armada yang terdiri dari 220 kapal, 66% di antaranya adalah rute perintis yang khusus untuk mendukung konektivitas di wilayah 3T. Rute-rute komersial yang ASDP operasikan turut memperkuat dukungan finansial untuk menjaga keberlanjutan operasi rute perintis.
"Kami terus berkomitmen memperkuat peran ASDP sebagai penghubung vital yang membuka akses mobilitas masyarakat, termasuk di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau," tutup Shelvy.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 3 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Seminar Internasional SIL UI Soroti Koperasi Indonesia di Era Anthropocene