Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Sejarah Eropa

“Leviathan", Karya Thomas Hobbes yang Lahir Pasca Eksekusi Raja

Foto : wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Eksekusi Charles I mengguncang pikiran Thomas Hobbes. Dari Prancis, ia menulis "Leviathan" yang menyatakan masyarakat politik persemakmuran tercipta ketika individu menandatangani kontrak sosial dengan mematuhi aturan, tugas, dan batasan umum.

Eksekusi Charles I mengguncang pikiran Thomas Hobbes. Dari Prancis, ia menulis "Leviathan" yang menyatakan masyarakat politik persemakmuran tercipta ketika individu menandatangani kontrak sosial dengan mematuhi aturan, tugas, dan batasan umum.

Pagi itu pada 30 Januari 1649 cuaca begitu dingin. Banyak orang berkumpul di depan Whitehall, London, untuk menonton eksekusi mati Raja Charles I. Tiga hari sebelumnya, ia dinyatakan sebagai seorang tiran, pengkhianat, pembunuh, dan musuh publik oleh Parlemen Inggris.

Hasil persidangan oleh parlemen itu bukan tanpa kontroversi. Di luar sana banyak orang menentang keputusan itu. Mereka yang menentang persidangan mengolok-olok parlemen.

Charles tidak berpartisipasi dalam persidangannya karena dia tidak ingin memberi legitimasi yang menurutnya ilegal. Namun 69 pria menandatangani surat kematiannya ketika parlemen mendorong tindakan untuk mencegah putranya, Charles, naik takhta.

Eksekusi Charles I mengakhiri perselisihan sipil dan perang selama hampir satu dekade di Inggris. Ketika Charles I naik takhta pada 1625 setelah kematian ayahnya, Inggris sudah dilanda ketegangan politik, agama, dan ekonomi. Perang saudara Inggris muncul karena alasan yang rumit dan berlapis-lapis.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top