Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Eropa

“Leviathan", Karya Thomas Hobbes yang Lahir Pasca Eksekusi Raja

Foto : wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika perang saudara pecah, Hobbes melarikan diri ke Prancis. Ia tinggal sana hingga 1651. Dari pengasingannya, ia menyaksikan negaranya tenggelam dalam kekacauan, kebrutalan perang, dan pemandangan mengerikan saat raja dieksekusi.

Pada masa ini, ia mulai menyatukan berbagai benang merah filsafat politiknya. Dia belum pernah dilatih dalam sains saat di Oxford, namun sebagai anggota keluarga Cavendish, dia mengembangkan minat dalam matematika, khususnya geometri Euclid, dan ketertarikannya pada sifat fisik materi.

Dia memasukkan ide-ide Galileo dan Kepler, antara lain, ke dalam karyanya, dan dia berusaha menerapkan prinsip-prinsip sains dalam politik dan pemerintahan. Ia juga melakukan korespondensi dengan filsuf Perancis, Rene Descartes.

Kedua pria tersebut secara pribadi tidak menyukai satu sama lain tetapi melakukan perdebatan yang saling menghormati mengenai topik politik dan ilmiah. Di Prancis Hobbes mulai mengerjakan Leviathan.

Leviathan dibagi menjadi empat bagian atau buku. Dalam buku pertama, Of Man, Hobbes menjabarkan kerangka untuk sisa bukunya. Di sinilah ia mengungkapkan filosofinya tentang hakikat umat manusia. Dia melanjutkan argumennya seperti teorema geometri. Ia berpendapat bahwa sifat manusia dapat disimpulkan dari prinsip materi yang sama seperti dalam fisika.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top