“Leviathan", Karya Thomas Hobbes yang Lahir Pasca Eksekusi Raja
Ada tiga sumber utama ketidakpuasan yang dapat digeneralisasikan. Pada akhir masa pemerintahan Elizabeth I, Gereja Inggris, Anglikan, telah memantapkan dirinya sebagai kepala agama kerajaan.
Charles I mempertahankan keyakinannya pada otoritas ilahi, sedangkan parlemen telah memperoleh peran yang lebih penting dalam pemerintahan. Pemerintahan ini bisa menaikkan pajak, membuat undang-undang, dan menganggarkan uang untuk raja.
Ia yang menghadapi kebutuhan akan lebih banyak uang setelah perang yang menghancurkan dengan Spanyol, membutuhkan parlemen untuk menaikkan pajak. Pada awalnya, mereka menolak, dan raja mencari cara lain yang lebih tidak populer untuk mengumpulkan uang.
Pada 1628, Parlemen mengajukan daftar tuntutan kepada raja sebagai imbalan atas pajak baru. Charles menyetujuinya tetapi kemudian membubarkan parlemen. Dia tidak akan mengadakan sidang selama sebelas tahun berikutnya.
Pertarungan kemauan ini akan berubah menjadi peperangan antara kaum royalis, kaum Cavalier, dan para pendukung parlemen. Perang saudara yang terjadi kemudian memakan banyak biaya dan ini akan menjadi konflik paling berdarah di tanah Inggris.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya