
Lahan Tak Produktif Capai 17%

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong optimalisasi program sawit rakyat (PSR). Langkah itu dapat menghadirkan areal tanam baru bagi komoditas pangan lainnya yang dapat ditumpangsarikan dengan kelapa sawit.
Staf Khusus Menteri Pertanian, Imam Mujahidin Fahmid, menyebut Indonesia memiliki luas lahan sawit 16,38 juta hektare (ha) dengan luas lahan sawit rakyat 6,72 juta ha dan potensi peremajaan sawit rakyat 2,78 juta ha yang umurnya sudah sangat tidak produktif atau sekitar 16,97 persen dari total luasan lahan.
"Kita harus pikirkan kira-kira komoditi apa yang bisa ditumpangsarikan dengan kelapa sawit yang membutuhkan waktu produksi jangka pendek, misalnya kedelai, porang, atau kacang-kacangan yang lain yang bisa menghasilkan memberi tambahan pendapatan untuk petani karena petani tidak boleh berhenti pendapatannya. Mereka harus jalan terus," terang Imam, di Jakarta, Kamis (27/5).
Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Kementan, Heru Tri Widarto, menambakan optimalisasi PSR dapat menjadi program untuk meningkatkan berbagai aspek dalam industri kelapa sawit dari hulu sampai hilir. Selain itu, optimalisasi tersebut juga berpeluang mendorong diversifikasi melalui integrasi dan sinergi dengan sektor lainnya.
Lahan kelapa sawit yang diremajakan dapat dikelola dengan sistem tumpang sari selama kurun waktu 3-4 tahun dengan berbagai komoditas tanaman, seperti jagung, kedelai, kacang hijau, porang, jahe, kunyit, dan kencur.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya