![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
KTT Asean Diharapkan Ciptakan Perdamaian dan Pertumbuhan
Foto: Sumber: BPS – Litbang KJ/and/onesJAKARTA - Direktur Kerja Sama Ekonomi Asean Kemenlu RI, Berlianto Situngkir, berharap keketuaan Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean 2023 dapat menciptakan perdamaian dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.
Harapan tersebut terangkum dalam tema yang diangkat pada KTT ke-42 itu, yakni Asean Matters: Epicentrum of Growth.
"Arti dari Asean Matters tentunya ingin menegaskan kembali arti penting dan relevansi Asean bagi masyarakat kita dan masyarakat di kawasan. Oleh karena itu, pada keketuaan kita ini stabilitas dan perdamaian di kawasan jadi syarat mutlak bagi terciptanya sentralitas di kawasan," kata Berlianto, di Jakarta, Rabu (3/5).
Lebih lanjut, dari segi Epicentrum of Growth, pemerintah berfokus pada pertumbuhan yang harus berkelanjutan. Pertumbuhan tersebut didukung oleh empat sektor utama. Pertama yakni infrastruktur kesehatan yang solid. Kedua, ketahanan pangan. Ketiga, ketahanan energi menuju energi bersih dan terbarukan. Keempat, stabilitas keuangan di kawasan untuk mengantisipasi external shock.
"Salah satu fokus kita adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan," ujarnya.
KTT Asean ke-42 akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023. Konferensi tersebut memiliki delapan agenda pertemuan. Tujuh dari delapan pertemuan itu nantinya dipimpin secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Lalu, KTT Asean ke-43 akan diadakan pada bulan September mendatang di Jakarta.
Resiliensi Ekonomi
Sementara itu, Direktur Kerja Sama Ekonomi Asean Kemenlu, Berlianto Situngkir, mengatakan pemerintah menargetkan perekonomian Asean mampu tumbuh mencapai 4,3 persen untuk tahun 2023.
Menurutnya, perekonomian negara-negara anggota Asean termasuk yang mempunyai resiliensi tinggi.
"Hingga data terakhir yang kami peroleh pada 2021, pertumbuhan itu 3,98 persen, berbanding dengan pertumbuhan global 2,6 persen. Ini jelas menunjukkan resiliensi ekonomi Asean terhadap guncangan," kata Berlianto, di Jakarta, Rabu.
Upaya yang ditempuh untuk mencapai target tersebut yang akan coba direalisasikan oleh pemerintah RI dalam KTT ke-42 Asean mendatang.
Menurut Berlianto, dalam hal pertumbuhan ekonomi, Asean saat ini telah menjadi kekuatan kelima dari negara-negara maju di dunia, dengan total Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,3 triliun dollar AS, dan jumlah penduduk lebih dari 650 juta jiwa, yang menempatkannya pada posisi ketiga setelah Tiongkok dan India.
Berlianto juga mengatakan keberhasilan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Asean membutuhkan empat elemen utama, yaitu arsitektur kesehatan yang kuat, ketahanan pangan, ketahanan energi menuju transisi ekonomi bersih dan terbarukan, serta stabilitas keuangan di kawasan untuk mengantisipasi guncangan eksternal.
- Baca Juga: Pemerintah Pastikan MBG Libatkan UMKM
- Baca Juga: Dinkes Tapin gelar simulasi CKG pada 13 puskesmas
"Untuk mendukung tema Epicentrum of Growth, Asean perlu memperkuat keberadaannya dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan, bukan hanya di Asean, melainkan juga di kawasan Indo-Pasifik," katanya pula.
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 3 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 4 Kemenperin Minta Aparat Beri Kepastian Hukum Investasi di Indonesia
- 5 Inflasi Rendah Belum Tentu Hasilkan Pertumbuhan Berkualitas
Berita Terkini
-
Rahasia Rasa, Film Perayaan Cinta dan Kuliner Nusantara Berlatar Sejarah Siap Tayang 20 Februari
-
Mengenal Pengolah Sampah Terbesar Dunia
-
Badan Publik Mesti Pasang “Zona Informatif”
-
RI Sulit Tumbuh Tinggi Jika Terus Impor dan Tidak Membangun Ekonomi Kerakyatan
-
Pemerintah Diminta Segera Susun Roadmap Bioetanol