Kroasia Akan Tambah 1.200 MW Tenaga Surya dan Angin Tahun 2024
Ilustrasi
Foto: IstimewaKroasia akan mengoperasikan total 1.200 MW kapasitas tenaga surya dan angin pada tahun 2024. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Negara di Kementerian Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan Ivo Milati? di sela-sela Konferensi Regional II RE-Source Croatia Hub 2024, yang didedikasikan untuk pengembangan perjanjian jual-beli tenaga listrik (PPA).
Kroasia telah menghubungkan 750 MW hingga 800 MW tenaga surya dan angin ke jaringan listrik sejak awal tahun ini, dan total tambahan pada tahun 2024 diperkirakan akan mencapai 1.200 MW, kata Ivo Milati? pada acara tersebut, yang diselenggarakan di Zagreb oleh asosiasi Sumber Energi Terbarukan Kroasia (RES Kroasia atau, dalam bahasa Kroasia, OIEH) bekerja sama dengan Platform Sumber Energi Terbarukan Eropa. Menurutnya, 700 MW hingga 800 MW akan dioperasikan setiap tahun selama beberapa tahun ke depan.
"Negara ini akan mencapai target energi terbarukan sebesar 3,5 GW pada tahun 2030, sebagaimana yang direncanakan dalam strategi energi, pada tahun 2028," tambah Milati?, dikutip dari Balkan Green Energy News, Minggu (17/3).
Milati? juga menjelaskan, Solarisasi Kroasia tak terbendung, tenaga surya memimpin instalasi baru. Sekretaris negara mencatat bahwa pada tahun 2018, ketika Kroasia mengadopsi buku peraturan pertama untuk produksi energi untuk konsumsi sendiri, terdapat 55 MW tenaga surya. Kroasia kini telah mencapai 700 MW, di mana 600 MW di antaranya berada di atap perusahaan dan rumah. Menurut data kementerian, tahun ini saja hampir 500 MW tenaga surya akan dipasang. Solarisasi Kroasia tidak dapat dihentikan.
"Namun, sejalan dengan solarisasi dan pembangunan fasilitas energi terbarukan yang besar, perjanjian jual beli tenaga listrik harus digunakan," ujar Milati?.
Sejumlah besar energi yang akan diproduksi di beberapa titik pada siang hari harus ditempatkan secara memadai di pasar, untuk menghindari ditawarkan secara gratis atau dengan harga negatif, kata Milati? dan menambahkan bahwa inilah mengapa kontrak PPA menjadi penting.
Dominasi proyek tenaga surya terlihat jelas dari persetujuan energi yang dikeluarkan oleh kementerian.
Dari total 5 GW sejak tahun 2021, lebih dari 70% digunakan untuk fotovoltaik, kata sekretaris negara. Saat ini, delapan dari 10 permintaan persetujuan energi adalah untuk tenaga surya. Kementerian tersebut memperkirakan total akan mencapai 8 GW pada akhir tahun ini.
Ia menekankan bahwa tidak ada lagi lokasi untuk pembangkit listrik tenaga angin yang besar, dan mencatat bahwa lebih dari separuh wilayah Kroasia berada di bawah kawasan lindung.
Dalam beberapa bulan ke depan, kementerian akan menyelesaikan pemetaan lokasi-lokasi pembangkit listrik tenaga bayu dan menentukan area-area yang dapat dituju, di mana para investor akan diberitahukan mengenai persyaratan administratif untuk setiap investasi potensial, jelas Milati?.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris