Korut Tolak Serahkan dan Cabut Status Negara Nuklir
- korut
- Nuklir
SEOUL - Korea Utara (Korut) telah menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak akan menyerahkan senjata nuklir maupun statusnya sebagai negara nuklir. Diplomat Korut, Kim In-chol, dari misi tetap Korut untuk PBB mengeluarkan pernyataan tersebut pada Senin (16/10) dalam sesi Komite Pertama Majelis Umum PBB yang membahas masalah perlucutan senjata dan keamanan internasional.

Ket. Kim In-chol
Doc: UN TV
"Selama senjata nuklir negara-negara imperialis masih ada, Korut tidak akan menyerah atau mengubah statusnya saat ini sebagai negara nuklir," ucap Kim seraya menekankan bahwa rezim Korut baru-baru ini mengubah konstitusinya untuk meningkatkan dan memperluas kekuatan nuklirnya.
Kim juga menuduh Amerika Serikat memprovokasi perang nuklir melawan Korut, dan menyebutkan sebuah sesi Kelompok Konsultasi Nuklir Korea Selatan-AS, sebagai sebuah badan dialog penghalang utamanya.
Konselor Kim Sung-hoon dari misi permanen PBB di Seoul mengecam apa yang disebutnya sebagai obsesi Pyongyang yang telah berlangsung selama puluhan tahun untuk mengembangkan senjata nuklir dan misil serta provokasinya yang terus berlanjut, serta menyebut hal itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Diplomat Korsel itu pun mendesak Korut untuk menghentikan ambisi itu dan kembali berdialog, serta mengkritik undang-undang baru rezim tersebut yang mengizinkan serangan nuklir preemptive dengan mengatakan bahwa mengancam negara lain dengan serangan nuklir adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab.SB/KBS/I-1