Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Sengketa Maritim I Seoul Menentang Upaya untuk Mengubah Status Quo dengan Kekerasan

Korsel Prihatin Pertikaian Filipina dan Tiongkok di LTS

Foto : AFP/JAM STA ROSA

Meriam Air l Kapal Penjaga Pantai Tiongkok menyemprotkan meriam air ke kapal Filipina pada 5 Maret lalu. Atas berulangnya konfrontasi antara kapal Filipina dan kapal Tiongkok di LTS, pemerintah Korsel telah mengungkapkan keprihatinan karena insiden ini bisa memicu ketegangan dan merusak tatanan maritim.

A   A   A   Pengaturan Font

Menyikapi berulangnya konfrontasi di LTS antara Filipina dan Tiongkok, pemerintah Korsel menyatakan keprihatinan dan menyatakan insiden terbaru bisa memicu ketegangan di LTS dan merusak tatanan maritim.

SEOUL - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (26/3) menyatakan keprihatinan besar atas penggunaan meriam air yang dilakukan Tiongkok baru-baru ini terhadap kapal-kapal Filipina, dengan mengatakan bahwa hal tersebut memicu ketegangan di Laut Tiongkok Selatan (LTS) dan merusak tatanan maritim.

Filipina menuduh Penjaga Pantai Tiongkok menggunakan meriam air pada tanggal 24 Maret terhadap kapal sipil yang memasok pasukan di Kepulauan Spratly, sebuah kepulauan yang sebagian besar tidak berpenghuni di LTS, yang telah lama menjadi sumber perselisihan teritorial antara kedua negara.

Insiden penggunaan meriam air ini adalah yang terbaru dari serangkaian gejolak yang terjadi pada tahun lalu. Filipina telah mengajukan protes dan mengatakan kapalnya mengalami kerusakan dan beberapa awaknya terluka.

"Kami sangat prihatin dengan penggunaan meriam air yang baru-baru ini dan berulang kali terjadi di LTS," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel, Lim Soo-suk, dalam sebuah pengarahan.

"Tindakan ini meningkatkan ketegangan di LTS yang merupakan rute navigasi internasional utama yang digunakan oleh semua negara, termasuk Korea, telah melemahkan upaya menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan, dan tatanan maritim berbasis aturan," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top