Korsel Khawatir atas Program Misil Korut
Foto: REUTERS/Jorge SilvaSEOUL - Korea Utara (Korut) mungkin akan terus melanjutkan uji coba misil sepanjang tahun ini untuk menyempurnakan teknologi misil jarak jauh dan meningkatkan ancaman terhadap Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan dinas mata-mata Korea Selatan (Korsel), Senin (20/11).
"Kami akan terus melakukan monitor perkembangan (program misil Korut) seteliti mungkin," demikian pernyataan Dinas Intelijen Korsel.
Korut saat ini melaksanakan program senjata nuklir dan misil dan sikap ini merupakan pembangkangan terhadap sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK-PBB) dan sama sekali tak merahasiakan bahwa mereka sedang mengembangkan misil yang dapat mencapai daratan AS. Sepanjang tahun ini, Korut telah dua kali menguji coba misil jarak jauh yang melintasi wilayah udara Jepang.
"Negara yang terisolasi itu pun baru-baru ini telah melakukan sebuah uji coba mesin roket dan pergerakan kendaraan yang amat intens terpantau di sekitar fasilitas misil Korut," kata anggota komite intelijen Korsel yang duduk di parlemen, Yi Wan-young. Informasi yang diterima Yi Wan-young diklaimnya diperoleh dari Dinas Intelijen Nasional Korsel.
Menurut Yi Wan-young, saat ini memang tak terdeteksi uji coba nuklir, namun terowongan nomor tiga di kompleks Punggye-ri sudah siap dipergunakan untuk uji ledakan nuklir kapan saja dan saat ini pembangunan terowongan ke-4 telah diteruskan dan tinggal menunggu waktu untuk bisa dipergunakan.
"Dinas mata-mata saat ini terus memantau perkembangan di kompleks Punggye-ri karena ada kemungkinan Korut akan mempersiapkan uji coba peluncuran sejumlah misil balistik tahun ini yang disamarkan dengan misi peluncuran satelit dan pengembangan secara damai misi luar angkasa. Namun pada faktanya Korut sedang meningkatkan ancaman terhadap AS," ucap Yi Wan-young pada media.
Sejauh ini Pyongyang berkilah bahwa program persenjataannya amat penting bagi mempertahankan diri terhadap rencana invasi oleh AS. Washington DC yang menempatkan 28.500 personel militer di Korsel, membantah mereka memiliki niat untuk menginvasi Korut.
Minta Dukungan Kuba
Pada saat bersamaan diwartakan bahwa Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong-ho, telah tiba di Kuba untuk meminta dukungan setelah AS dan komunitas internasional melakukan penekanan terhadap Pyongyang agar menghentikan program senjata nuklir dan misil balistik.
"Menlu Ri Yong-ho akan melakukan pertemuan dengan Menlu Kuba, Bruno Rodriguez, sebagai salah satu agenda aktivitasnya," demikian pesan singkat Kementerian Luar Negeri Kuba di laman resminya.
Kuba dan Korut saat ini tetap mempertahankan hubungan diplomasi sejak 1960, walau Havana kerap menyatakan ketidaksukaan terhadap senjata nuklir.
Semenjak berkuasa, Presiden AS, Donald Trump, juga telah meningkatkan tekanan terhadap Kuba dan hal ini merupakan kemunduran dari upaya pemulihan hubungan bilateral yang dicanangkan mantan Presiden Barack Obama, sehingga saat ini hubungan AS-Kuba kembali memanas.
Menurut salah seorang diplomat Korut, kunjungan Menlu Ri Yong-ho ke Kuba untuk menunjukkan bahwa Pyongyang masih bisa berkelit dari tekanan AS apalagi jarak Kuba dengan AS amat dekat.
Hingga saat ini Kuba masih mempertahankan keberadaan kantor Kedutaan Besar Korut di Havana, namun hubungan dagang dengan Kuba-Korut masih kalah jauh dibandingkan dengan Kuba-Korsel.
Kedekatan Havana-Pyongyang terendus saat sebuah kapal berbendera Korut yang mengangkut 10 ribu ton gula Kuba, ternyata didalamnya menyelundupkan alutsista buatan Uni Soviet milik Kuba yang hendak diperbaiki di Korut. Hal ini melanggar sanksi PBB dan menguatkan dugaan bahwa memang ada kedekatan hubungan antara dua negara tersebut.Rtr/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris