Korea Utara Kecam Deklarasi KTT NATO
Presiden Joe Biden (tengah) tersenyum saat tiba untuk menyampaikan pidato pembukaan di KTT NATO di Washington pada 10 Juli 2024, dalam foto yang dirilis oleh The Associated Press.
Foto: Yonhap/APSEOUL - Korea Utara mengkritik deklarasi pada pertemuan puncak NATO baru-baru ini yang mengecam ekspor senjata Pyongyang ke Russia, dan menyebut dokumen tersebut "ilegal", kata media pemerintah Sabtu (13/7).
Dalam deklarasi bersama minggu ini, para pemimpin NATO mengecam Korea Utara karena "mendorong perang agresi Russia terhadap Ukraina", dengan "memberikan dukungan militer langsung" kepada Moskow.
Para pemimpin NATO juga menyuarakan "kekhawatiran mendalam" atas dukungan industri Tiongkok terhadap Russia.
Pyongyang telah berulang kali membantah tuduhan bahwa pihaknya mengirim senjata ke Moskow, tetapi pada bulan Juni, pemimpin Kim Jong Un dan Presiden Russia Vladimir Putin menandatangani perjanjian yang mencakup janji untuk saling membantu militer jika diserang.
Kantor Berita Pusat Korea Utara melaporkan hari Sabtu bahwa kementerian luar negeri "sangat mengecam dan menolak" deklarasi NATO.
Mengutip juru bicara kementerian, lembaga itu mengatakan deklarasi itu "memicu Perang Dingin baru dan konfrontasi militer dalam skala global", dan membutuhkan "kekuatan dan cara baru untuk melawan".
Di sela-sela pertemuan puncak NATO, Seoul dan Washington minggu ini juga menandatangani pedoman tentang sistem pencegahan terpadu bagi semenanjung Korea guna melawan ancaman nuklir dan militer Korea Utara.
Kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan Seoul dan Washington akan melaksanakan latihan militer gabungan untuk membantu melaksanakan pedoman yang baru diumumkan, yang meresmikan penempatan aset nuklir AS di dan sekitar semenanjung Korea untuk mencegah dan menanggapi potensi serangan nuklir oleh Pyongyang.
Hubungan antara kedua Korea berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun, Pyongyang meningkatkan pengujian senjata seiring semakin dekatnya dengan Russia.
Setelah Pyongyang mengirimkan serangkaian balon pembawa sampah melintasi perbatasan, bulan lalu Seoul sepenuhnya menangguhkan kesepakatan militer untuk mengurangi ketegangan dan melanjutkan latihan tembak-menembak di pulau-pulau perbatasan dan di zona demiliterisasi yang membelah semenanjung Korea.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris