Kongres Berhasil Loloskan RUU untuk Cegah “Shutdown”
Gedung Kongres AS di Capitol Hill di Washington DC
Foto: AFP/ROBERTO SCHMIDTWASHINGTON DC - Setelah beberapa pekan terjadi negosiasi yang menegangkan, anggota parlemen Partai Demokrat dan Republik di Capitol Hill, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (17/12) berhasil mencapai kesepakatan untuk menjaga agar lembaga-lembaga federal tetap didanai dan beroperasi hingga pertengahan Maret agar bisa mencegah penutupan pemerintah (shutdown) yang merugikan sebelum musim liburan.
Tindakan tersebut berarti akan menjaga pendanaan lembaga-lembaga federal hingga 14 Maret, dan kemungkinan akan menjaga anggaran federal sekitar 6,2 triliun dollar AS tetap berjalan pada tingkat saat ini.
Tindakan sementara ini diperlukan karena Kongres gagal meloloskan belasan rancangan undang-undang anggaran tahunannya tepat waktu untuk tahun fiskal saat ini, yang dimulai pada tanggal 1 Oktober.
Apa yang disebut resolusi berkelanjutan, yang diharapkan menjadi rancangan undang-undang besar terakhir yang disahkan Kongres tahun ini, harus diadopsi di DPR yang dipimpin Partai Republik sebelum diajukan ke Senat, yang harus memberikan suara sebelum akhir pekan ini.
Draf kompromi kemudian akan dikirimkan kepada Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.
DPR memiliki aturan yang menetapkan bahwa tidak ada satupun RUU yang dapat dibahas di DPR kurang dari 72 jam sebelum teksnya dirilis. Ini berarti pemungutan suara DPR kemungkinan akan dilakukan pada Jumat (20/12), dan Senat berpotensi melakukan hal serupa pada hari yang sama.
Subsidi Pertanian
Sebelumnya negosiasi bagi RUU ini mengalami kebuntuan di Kongres karena Partai Republik mendesak digelontorkannya miliaran dollar dalam bantuan ekonomi baru untuk petani termasuk subsidi komoditas dan tunjangan pangan dan gizi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dengan batas waktu penutupan yang semakin dekat.
Sedangkan Partai Demokrat mendesak beberapa tambahan agenda mereka sendiri, dari uang tunai untuk menutupi biaya pembangunan kembali jembatan yang hancur di Baltimore dan museum di Washington untuk menghormati kaum perempuan dan warga Hispanik.
Dengan presiden terpilih Donald Trump yang ingin menghindari gangguan saat ia bersiap kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, Partai Republik tidak berminat untuk melakukan shutdown, terutama menjelang Natal.
Draf tersebut secara khusus mencakup bantuan bencana sebesar 100 miliar dollar AS yang diminta oleh Biden, setelah dua badai dahsyat pada bulan September dan Oktober, serta bantuan sebesar 10 miliar dollar AS untuk petani Amerika.
Politisi Demokrat, Rosa DeLauro, dengan sigap menawarkan dukungannya terhadap rancangan tersebut. “Rancangan ini merupakan tindakan yang bertanggung jawab dan diperlukan untuk menjaga agar pemerintahan tetap bertahan,” ucap dia.
Partai Republik akan merebut kembali mayoritas kursi di Senat pada awal Januari saat anggota yang baru terpilih diambil sumpahnya. Trump sendiri akan kembali ke Ruang Oval pada tanggal 20 Januari. AFP/ST/I-1
Berita Trending
- 1 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 2 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
- 3 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 4 KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
- 5 Ini Sejumlah Kebijakan untuk Pengaturan Mobilitas Natal dan Tahun Baru