Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
Dua anggota tim penyidik Kejari Maluku Tenggara sementara melakukan penggeledahan dan memeriksa sejumlah dokumen terkait kasus dugaan korupsi dana hibah pembangunan masjid di Maluku Tenggara, Selasa (17/12/2024)
Foto: ANTARA/HO/Kejati MalukuAmbon - Tim penyidik Kejaksaan Negeri(Kejari) Maluku Tenggara, Maluku menyita 37 dokumen penting yang diduga berkaitan erat dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi dana hibah pemerintah kabupaten untuk pembangunan Masjid Nurul Jannah Ohoi Nerong tahun anggaran 2022.
"Penggeledahan oleh tim berlangsung di Kantor Bupati Maluku Tenggara tepatnya di bagian keuangan dan bagian Kesra," kata Kasi Intel Kejari Malra Avel Haezer M dalam keterangan diterima di Ambon, Selasa malam.
Kegiatan penggeledahan oleh tim penyidik seksi intelijen Kejari Malra dipimpin Kasi Intel dan didampingi Kasi Tindak Pidana Khusus, Kasi Pidum, jaksa fungsional, serta didampingi dua personel Polres Maluku Tenggara.
Proses penggeledahan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kejari Malra Nomor :PRIN-01/Q.1.19/Fd.2/11/2024 Tanggal 19 November 2024 jo PRINT 02/Q.1.19/ Fd.2/11/2024 Tanggal 12 Desember 2024.
Kemudian Surat Perintah Penggeledahan Kejari Malra Nomor : PRIN-01/Q.1.19 /Fd.2/11/2024 tanggal 13 Desember 2024 dan Surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Nomor 5/PenPid.Sus-TPK-GLD/2024/PN Amb tanggal 16 Desember 2024.
Surat penggeledahan ini diterbitkan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara terkait pembangunan Masjid Nurul Jannah Ohoi Nerong pada tahun anggaran 2022.
Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara penggeledahan tanggal 17 Desember 2024 yang mana berdasarkan berita acara tersebut jumlah dokumen yang disita sebanyak 37 dokumen.
"Pihak yang menyerahkan dokumen tersebut dari perwakilan Bagian Keuangan yaitu Kabid Penatausahaan Kas Daerah Badan Keuangan dan Aset Daerah serta dari Bagian Kesra langsung ditandatangani kabagnya," ujar dia.
Dikatakan, penggeledahan ini dilakukan untuk kepentingan penyidikan yang diduga melanggar primer Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang korupsi
Subsidierr Pasal 3 Juncto Pasal 18 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang korupsi.
Karena keadaan yang sangat perlu dan mendesak, sesuai Pasal 34 ayat (2) juncto Pasal 38 ayat (2) juncto Pasal 7 (1) butir d UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan
Berita Terkini
- Satu Kantong Jenazah Kembali Dievakuasi Petugas dari Lt 8 Glodok Plaza
- Gerak Cepat Wujudkan Perdamaian, Utusan Trump Bertolak ke Gaza Untuk Inspeksi Gencatan Senjata
- Trump Tunjuk Agen Rahasia yang Melindunginya dalam Upaya Pembunuhan untuk Pimpin Secret Service
- Pasar Saham di Asia Menguat Setelah Reli Wall Street yang Didorong AI
- Beri Manfaat Langsung ke Masyarakat, PLN Indonesia Power UBH Gelar Khitanan Massal