
Kondisi Susah Begini, Biasanya Banyak Penjahat Mengelabuhi
beras
Foto: istJAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf mengingatkan publik untuk mewaspadai penipuan berkedok link-link pendaftaran bantuan sosial (bansos) yang bertebaran di media sosial. Kemensos memberikan bansos setelah melakukan proses asesmen terhadap penerima manfaat.
Hal tersebut disampaikan sebagai respons terhadap pertanyaan media mengenai link yang beredar di media sosial untuk pendaftaran sebagai penerima bansos .
"Saya minta juga masyarakat waspada. Banyak sekali yang membuat link-link yang seakan-akan dia membuka pendaftaran bagi mereka yang menginginkan bansos, padahal itu penipuan gitu," kata Mensos Saifullah Yusuf , di Jakarta, Selasa.
Mensos mengatakan bantuan sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos) dikirim berdasarkan data serta melalui proses asesmen yang juga melibatkan pemerintah daerah.
"Jadi bantuan sosial untuk bencana itu kan termasuk bansos adaptif ya. Itu pun kita melalui proses asesmen. Melalui pendataan yang kemudian ditandatangani oleh pemerintah daerah, baru bansos adaptif turun. Jadi ada proses untuk memperoleh bansos," ucap Mensos Saifullah Yusuf.
Adapun untuk bantuan sosial reguler, kata dia, disalurkan berdasarkan data yang terhimpun dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau yang dulu disebut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.
"Jadi tidak ada yang sifatnya pendataan-pendataan begitu. Jadi kalau ada yang meminta supaya mendaftarkan diri agar mendapatkan bansos, Itu jelas tidak ada dan itu jelas palsu," ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?