
Perlu Evaluasi Mitigasi Pasar Tradisional
Pedagang mengumpulkan barang dagangan yang masih bisa dimanfaatkan usai kebakaran melanda Pasar Poncol di Kawasan Bungur, Jakarta Pusat, Selasa (18/3). Kebakaran yang menghanguskan 35 unit kios di pasar tersebut diduga terjadi akibat korsleting listrik.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko SuwarsoJAKARTA – Untuk mencegah lebih banyak kebakaran, maka perlu ada evaluasi atas sistem mitigasi kebakaran pasar tradisional. “Harapannya, agar kebakaran seperti Pasar Poncol, Jakarta Pusat, tidak terulang,” tutur Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, Selasa (18/3).
Menurutnya, evaluasi dilakukan untuk perbaikan ke depan. Menurutnya, sistem mitigasi kebakaran pasar harus dievaluasi menyeluruh. Dia menyebut terkait alat pemadam api ringan (APAR), tandon air, serta alur listrik, sehingga kejadian serupa tak terjadi.
Arifin menandaskan, mitigasi kebakaran memang wajib diterapkan di setiap tempat rawan karena bisa menekan kerugian bila terjadi kebakaran. Dia juga mengimbau pelaku usaha di Pasar Senen harus selalu waspada, agar tak terjadi kebakaran. “Perlu waspada dan perlu antisipasi, agar kejadian serupa tak terjadi,” katanya.
Sebelumnya, kebakaran yang terjadi Selasa dini hari di Pasar Poncol, Jakarta Pusat, menghanguskan kurang lebih 35 kios. Penyebabnya diduga korsleting (arus pendek) listrik. “Kurang lebih 35 kios yang terbakar,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal.
Menurut Asril, petugas menerima laporan kebakaran Pasar Poncol Selasa dini hari pukul 03.20 WIB. Petugas langsung menuju lokasi kebakaran. Asril menyebut, lima menit kemudian, pukul 03.25 WIB petugas tiba di lokasi dan langsung berjibaku memadamkan api yang terus membakar kios.
Satu jam kemudian tepatnya pada jam 04.20 WIB, kata Asril, api dapat dilokalisasi dan pada pukul 05.20 WIB proses pendinginan. “Api bisa dikatakan padam pukul 06.52 WIB,” jelasnya.
Sementara itu, petugas langsung membersihkan puing-puing kebakaran Pasar Poncol agar para pedagang bisa kembaliu berjualan. “Mereka masih tetap ingin berjualan sampai lebaran. Maka, kami minta camat dan Sudin LH untuk kerja bakti membersihkan puing-puing,” ujar Wali Kota Arifin. Wali Kota juga menginstruksikan pembersihan bisa segera dilakukan agar para pedagang dapat kembali berjualan.
Menurut Arifin, dengan pembersihan tersebut, aktivitas ekonomi masih dapat terus berjalan. Jika kemarin belum rampung, pembersihan puing dilanjutkan hari ini. Arifin mengungkapkan, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) juga sudah dikerahkan oleh camat untuk membersihkan Pasar Poncol.
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?