Kini Ilmuwan Merencanakan Pembangkit Listrik Fusi Pertama
PENELITIAN FUSI NUKLIR | Menteri Energi AS, Jennifer Granholm (kiri) dan Direktur Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, Kimberly Budil (tengah) bersama Direktur Kebijakan Sains dan Teknologi Kantor Gedung Putih, Arati Prabhakar saat memberikan keterangan mengenai penelitian fusi nuklir, di Departemen Energi AS di Washington, DC, belum lama ini.
» Energi fusi akan mengubah masa depan karena murahnya harga energi dan tak adanya timbal karbon.
» Rencana pengembangan pembangkit listrik energi fusi mesti bisa membuat Indonesia catch up teknologinya.
LIVERMORE - Mengikuti apa yang dipuji sebagai "terobosan besar" di bidang energi fusi, Departemen Energi Amerika Serikat (AS) baru-baru ini dilaporkan mencoba untuk membawa terobosan itu ke dalam bentuk praktis dengan berinvestasi dalam pengembangan pabrik fusi percontohan.
Awal bulan ini, para peneliti di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore yang didukung pemerintah menggunakan "sistem laser energi terbesar dan tertinggi di dunia" untuk meledakkan cahaya pada kapsul kecil dengan bahan bakar deuterium-tritium. Itu dapat menghasilkan lebih banyak energi daripada yang telah ada, terobosan pertama di jalan kekuatan fusi yang telah lama ditunggu.
Dikutip dari Futurism, itu adalah sesuatu yang para ilmuwan coba capai setidaknya sejak 1950-an.
"Eksperimen tersebut memberikan bukti keberadaan bahwa hal ini mungkin," kata Direktur Program Fisika dan Desain Senjata di Livermore, Mark Herrmann, kepada The New York Times.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Redaktur Pelaksana
Komentar
()Muat lainnya