Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 04 Jan 2025, 12:35 WIB

Mengenal ABUS, Teknologi Deteksi Dini Kanker Payudara Tanpa Radiasi

Demonstrasi penggunaan Automated Breast Ultrasound System (ABUS) teknologi deteksi kanker payudara di Rumah Sakit (RS) Ciputra Surabaya. Teknologi dari GE Healthcare bekerja dengan pemindaian 3D otomatis yang cepat dan akurat tanpa radiasi.

Foto: Istimewa

JAKARTA – Berdasarkan data dari Globocan 2022, tercatat 66.271 kasus baru kanker payudara, yang berkontribusi sebesar 16,2 persen dari total kasus kanker baru di Indonesia. Selain itu, angka kematian akibat kanker payudara mencapai lebih dari 22.598 kasus.

Salah satu penyebab kematian kanker payudara yang tinggi disebabkan karena penyakit diketahui pada stadium lanjut sehingga lebih susah ditangani.  Oleh karenanya para perlu melakukan deteksi sejak dini,  baik melalui pemeriksaan payudara sendiri (sadari) dan periksa payudara oleh tenaga medis (sadanis).

“Deteksi dini memiliki peran krusial dalam mengidentifikasi kanker payudara, terutama dengan tingginya angka kasus kanker payudara di Indonesia,” kata Dokter Spesialis Bedah Onkologi Dr. Desak Gede Agung Suprabawati, Sp.B(K) Onk melalui siaran pers pada hari Sabtu (4/1).

Untuk meningkatkan kemampuan sadanis, Rumah Sakit (RS) Ciputra Surabaya bekerja sama dengan GE Healthcare menghadirkan Automated Breast Ultrasound System (ABUS). Teknologi ini dihadirkan untuk mendukung deteksi dini kanker payudara di rumah sakit ini.

Teknologi ABUS berfungsi untuk deteksi dini kanker payudara melalui pemindaian 3D otomatis yang cepat dan akurat. Dengan kualitas gambar yang tinggi, alat ini membantu dalam identifikasi pertumbuhan tidak normal/lesi atau perubahan pada jaringan payudara, memungkinkan diagnosis yang lebih cepat dan tepat. 

Desak menyebutkan pemeriksaan menggunakan ABUS memberi rasa nyaman karena tidak mengandung radiasi. Selain itu sangat efektif untuk mendeteksi kanker pada jaringan payudara yang padat tanpa efek masking.

Oleh karena itu, ABUS kata Desak sangat cocok untuk wanita di bawah usia 40 tahun, ibu hamil, pasien dengan implan, serta mereka yang memiliki sensitivitas terhadap radiasi. Mammografi memang menjadi standar emas untuk deteksi kanker payudara, tetapi untuk wanita dengan jaringan payudara padat, hasil pemeriksaan bisa terbatas. "

Dokter Spesialis Radiologi Dr. Sidharta, Sp.Rad menjelaskan masyarakat perlu perlu memahami faktor risiko dan gejala kanker payudara tidak bisa diabaikan. Dalam praktik klinis, ia  sering menemui pasien yang datang pada stadium lanjut akibat keterlambatan deteksi dini.

“Teknologi ABUS terbukti dapat meningkatkan deteksi kanker payudara invasif hingga 55 persen  dibandingkan dengan pemeriksaan mammografi saja,” paparnya. 

Kolaborasi antara GE Healthcare dan RS Ciputra juga melibatkan upaya edukasi masyarakat melalui sesi health talk dan talkshow, yang menekankan pentingnya melakukan Sadari dan mengenal lebih jauh tentang kanker payudara. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup hospital tour dan pengecekan kanker payudara.

Manajer Produk Breast Ultrasound GE Healthcare Indonesia Ferranus Rachmawati menyebutkan dengan hadirnya ABUS di RS Ciputra, pihaknya semakin memperkuat komitmen GE Healthcare dan RS Ciputra Surabaya dalam mendukung pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam deteksi dini kanker payudara. Rumah sakit ini kata dia menjadi yang pertama pertama di Jawa Timur yang memiliki alat  teknologi ABUS.

"Di GE Healthcare, kami berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya bagi Indonesia dengan menyediakan teknologi kesehatan berkualitas dan terjangkau, serta program berkelanjutan untuk tenaga medis, termasuk pelatihan dan workshop. Kampanye global kami, 'Don't Skip', bertujuan untuk memastikan semua perempuan di dunia melakukan pemeriksaan payudara,” ungkapnya.

GE Healthcare berharap dengan peluncuran teknologi ABUS ini, RS Ciputra Surabaya dan perusahan teknologi medis ini dapat bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara. Di samping itu  sekaligus menyediakan layanan kesehatan berkualitas.

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.