
Ketua DPR Puan Maharani minta aparat usut ladang ganja di area TNBTS
Arsip foto- Ketua DPR RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/3).
Foto: ANTARA/Bagus Ahmad RizaldiJakarta --- Ketua DPR Puan Maharani meminta aparat penegak hukum segera menyelidiki dan menindaklanjuti temuan ladang ganja di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.
Dia juga meminta aparat penegak hukum untuk membongkar jaringan atau sindikat peredaran ganja dari penemuan ladang tersebut.
"Saya minta kepada aparat penegak hukum untuk menyelidiki, menindaklanjuti, dan membongkar dari mana dan kenapa itu bisa terjadi," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, penanaman ganja sebagai salah satu jenis narkotika golongan I di kawasan konservasi itu seharusnya tidak boleh terjadi.
"Terkait dengan hal itu karena memang ini baru ditemukan harusnya hal itu tidak boleh terjadi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan pihaknya akan meminta kepada Polri laporan tertulis terkait kasus penemuan ladang ganja di TNBTS itu.
Dia menyebut permintaan itu telah disampaikan kepada petugas penghubung Komisi III DPR RI dengan Polri selaku mitra kerja.
Dia pun menekankan terus menjalin komunikasi intens dengan Polri.
"Agar dalam waktu paling cepatnya memberikan laporan tertulis kepada kami terkait kasus ini," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Selasa (18/3), Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menjelaskan penemuan ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berkat kolaborasi Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Polri, membantah hal itu menjadi alasan penutupan.
"Bahwa ladang ganja itu bukan hasil karya teman-teman Taman Nasional di sana. Tapi itu bekerja sama dengan kepolisian untuk menemukan ladangnya," ujar Menhut Raja Juli Antoni dalam pernyataan terkonfirmasi di Jakarta.
Menhut menyampaikan penemuan area ladang ganja dilakukan dengan menggunakan drone dan pemetaan bersama pihak Polri serta polisi hutan.
Ia mengatakan hal ini sekaligus membantah isu yang mengaitkan penutupan TNBTS lantaran dengan adanya lahan ganja.
"Pakai drone segala macam, dan itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional. Kan isunya ‘oh ditutup supaya ganjanya tidak ketahuan, justru dengan drone, dan teman-teman di Taman Nasional yang menemukan titiknya bersama Polhut, itu kita cabut dan menjadi barang bukti yang kita bawa ke polisi," ujarnya.
Redaktur: -
Penulis: Antara, Sujar
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 3 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 4 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
- 5 Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga
Berita Terkini
-
Bahaya Merokok Secara Berlebih Berdampak Pengaruhi Kesehatan Mental
-
Bocah 8 Tahun Hilang Setelah Shalat Jumat, Tim SAR Susuri Sungai dan Bendungan
-
Akhirnya, Mariah Carey Memenangkan Hak Cipta Lagu "All I Want For Christmas Is You"
-
Legenda Tinju Kelas Berat George Foreman Meninggal Dunia
-
Vatikan: Paus Fransiskus Tidak akan Mengundurkan Diri