Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketika Sejarah Budaya dan Tata Ruang Membentuk Gaya Bahasa Anak Jaksel

Foto : The Conversation/SA Films/Perfini

Kebayoran Baru pada era 1950-an, sebagaimana digambarkan dalam film Tiga Dara (1956), menjadi periode penting berkembangnya pengaruh bahasa Inggris di Jakarta Selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

Pada masa 1950-an pula, Kebayoran Baru dianggap sebagai ruang berkembangnya modernitas urban dan rumah jengki pun makin bermunculan). Fasilitas di sana dianggap lebih modern daripada di Menteng yang dikembangkan antara 1910 sampai 1918

Asosiasi daerah Kebayoran Baru dengan modernitas bisa jadi kemudian membuat kawasan permukiman ini dipilih menjadi latar film populer seperti Tiga Dara (1957).

Saat Jakarta diperluas pada pertengahan 1950-an, Kebayoran Baru menjadi bagian dari ibukota. Kebayoran Baru menjadi bagian pertama di Jakarta Selatan yang direncanakan dan tertata. Kawasan ini kemudian menjadi katalis bagi perkembangan wilayah lain di Jakarta Selatan.

Penggunaan istilah dan berkembangnya tren "jengki" secara spasial menunjukkan semakin meluasnya pengaruh bahasa Inggris, terutama Inggris Amerika, dalam keseharian warga di Jakarta Selatan pada masa itu. Penggunaan bahasa Inggris juga nampak dalam penamaan geng-geng remaja waktu itu, seperti Cross Boys dan sebagainya, seperti yang dicatat oleh Blackburn.

Tak muncul dalam ruang hampa
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top