Kemenperin Stimulasi Kemunculan Desainer Fesyen dan Kriya Ramah lingkungan di IFCA
Plt Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita saat memberi sambutan pada Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2021.
Foto: ANTARA/HO-Biro Humas Kementerian PerindustrianJakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menelurkan desainer fesyen dan kriya ramah lingkungan untuk mengembangkan ekosistem industri kreatif di Tanah Air lewat kompetisi Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2021.
"Sejak 2019, IFCA hadir secara konsisten membangun serta mendorong para desainer muda menjadi agent of change yang mampu melakukan eksplorasi dan inovasi desain produk yang berbasis sustainability," kata Plt Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Reni Yanita dalam acara penganugerahan IFCA 2021 di Jakarta, Selasa (5/10).
Reni mengungkapkan kompetisi IFCA 2021 digelar dengan tema "Adaptability in Responsible Design" untuk memberikan kesempatan kepada para desainer menciptakan produk inovatif dan kreatif, yang bisa menjawab tantangan di tengah ketidakpastian, dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam serta keselarasan hubungan antarmanusia.
"Konsep desain sangat penting dalam rantai nilai penciptaan suatu produk karena berpengaruh terhadap bahan baku, proses produksi, hingga penyampaian produk kepada konsumen, yang pada akhirnya mendukung daya saing suatu produk," ucapnya.
Reni menambahkan kompetisi IFCA juga sejalan dengan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mencanangkan tahun ini sebagai "International Year of the Creative Economy for Sustainable Development".
Menurut dia, inisiatif ini menjadi sebuah kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui sektor industri kreatif, terutama subsektor fesyen dan kriya.
Pulihnya sektor industri manufaktur ini terlihat dari angka purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia, yang pada September 2021 sebesar 52,2 meningkat dibanding Agustus sebesar 43,7.
Melalui IFCA, para desainer muda tak hanya diuji kemampuannya, tetapi juga mendapatkan proses pengembangan bisnis melalui pendampingan dari para praktisi, akademisi dan creative ecosystem builder atau penggiat komunitas kreatif.
Para desainer juga memerlukan strategi selain meningkatkan konsep desainnya, agar unggul dalam persaingan.
Menurut Reni, desainer fesyen dan kriya juga harus mulai memperhatikan perilaku masyarakat, terutama konsumen sasarannya. Tujuannya, agar bisa memetakan kebutuhan masyarakat, sehingga konsep produk yang dipasarkan dapat sesuai dengan target konsumen utama.
Pada gelaran tahun ini, para pemenang IFCA akan mendapat uang pembinaan total senilai Rp130 juta untuk kategori kriya dan fesyen serta pembinaan usaha yang berkesinambungan.
Berita Trending
- 1 Amunisi Sehat, Khofifah-Emil Dapat Dukungan Nakes Muda Jatim!
- 2 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar
- 3 Banjir Dukungan, PDIP Surakarta Targetkan Kemenangan 70 Persen pada Pilkada 2024
- 4 Rem Blong Truk Bermuatan Berat Diduga Picu Tabrakan Beruntun di Cipularang
- 5 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
Berita Terkini
- Sritex Tegaskan Tak Ada PHK Karyawan
- Berpotensi Menguat Terbatas, Kamis 14 November 2024
- Prabowo dan Lloyd Austin Bahas Isu Laut Tiongkok Selatan dan Gaza
- Perkaya Rasa Asia, Sania Royale Hadirkan Minyak Wijen Murni dengan Kandungan Lignan Tertinggi di Kelasnya
- Cuaca Kamis, BMKG Prakirakan Hujan Petir Melanda Mayoritas Kota Besar